23 Sekolah di Kota Yogyakarta Raih Penghargaan Sekolah Berwawasan Lingkungan
23 sekolah di Kota Yogyakarta menerima penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogya sebagai sekolah berwawasan lingkungan. 23 sekolah tersebut terdiri dari 17 Sekolah Dasar (SD), 4 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 2 Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Sugeng Darmanto mengatakan sekolah berwawasan lingkungan merupakan upaya DLH Kota Yogyakarta menumbuhkan kepedulian lingkungan pada anak.
“Sekolah berwawasan lungkungan adalah rintisan sekolah menuju sekolah adiwiyata, jadi untuk menjadi sekolah adiwiyata, sekolah harus menjadi sekolah berwawasan lingkungan terlebih dahulu, dimana sekolah harus bersih dan hijau,” jelasnya.
Ia mengungkapkan berbagai tahapan untuk meraih predikat sekolah berwawasan lingkungan ini, seperti pihak sekolah mengirimkan persetujuan untuk dievaluasi sebagai sekolah berwawasan lingkungan kepada DLH Kota Yogya, dan pihak sekolah mempersiapkan baik fisik maupun non fisik (pembiasaan peduli lingkungan).
“Setelah itu nantinya tim seleksi sekolah berwawasan lingkungan yang terdiri dari lintas instansi akan melakukan evaluasi fisik dan administrasi ke sekolah, kemudian sekolah yang dinilai memenuhi komponen dan kriteria akan ditetapkan sebagai sekolah berwawasan lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, tim seleksi juga akan melihat berbagai program yang dilakukan pihak sekolah dalam upaya mendukung menumbuhkan kepedulian lingkungan pada anak.
“Seperti melakukan kegiatan bersih-bersih di sekolah, mengelola sampah dengan 3r (reduce, reuse, recycle) dan bank sampah sekolah, serta pemeliharaan pohon dan tanamam di area sekolah“ katanya.
Pihaknya pun akan terus memberikan motivasi agar seluruh sekolah tersebut menjadi sekolah adiwiyata. "Kita terus motivasi untuk mewujudkan sekolah adiwiyata, kami ingin agar anak lebih peduli pada lingkungan," katanya.
Ia berharap dengan adanya sekolah berwawasan lingkungan, kesadaran mengenai pentingnya upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup dapat terbentuk sejak usia dini melalui penerapan perilaku ramah lingkungan hidup baik di dalam kegiatan belajar-mengajar maupun kegiatan lain di sekolah.
"Melalui sekolah berwawasan lingkungan, anak tidak hanya membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga menjadi budaya peduli pada lingkungan,"sambungnya.
Yang tak kalah penting dari kebiasaan anak peduli sampah adalah kurikulum pembelajaran di sekolah. Guru juga memiliki peran yang penting dalam memberikan materi di sekolah.
"Bapak ibu guru harus berinovasi dalam mengimplementasikan peduli lingkungan melalui materi pelajaran. Untuk SD ada kurikulum yang memang harus dijalankan. Sementara untuk SMP dan SMA/SMK semua mata pelajaran bisa disisipi materi kepedulian lingkungan,"ungkapnya. (Han)