Mendampingi Anak Belajar Saat Pandemi Tantangan Bagi Orang tua
Pandemi telah memaksa orangtua untuk lebih dekat dengan Teknologi Informasi (TI) karena harus mendampingi, mengajari dan membantu anak dalam proses belajar secara on line. Beban orang tua terutama ibu menjadi bertambah dan ini berpotensi menimbulkan dampak secara psikologi.
Hal itu disampaikan Lurah Purbayan Nawangsasi dalam acara workshop parenting bagi orangtua, peserta didik PAUD digelar Kalurahan Purbayan pada Jumat (19/2) di Aula Kelurahan Purbayan Kotagede. Hadir sebagai narasumber pakar parenting Bunda Cinta.
"Melalui workshop parenting ini saya harap orangtua akan mendapat pencerahan, bagaimana peran dan sikap dalam menghadapi situasi seperti ini," ujarnya.
Menurut Nawang pendidikan anak pada usia dini sangat strategis dalam pengembangan karakter anak, misalnya bagaimana anak berbuat salah kemudian meminta maaf dan memperbaikinya. Kata maaf sesuatu yang sederhana tapi sulit untuk dilakukan oleh karena itu perlu diajarkan sejak usia dini.
Konselor parenting Bunda Cinta menjelaskan modal utama untuk menjadi pendidik PAUD, TK,SD adalah menarik. Bagaiman pendidik bisa menarik minat siswa untuk senang nyaman belajar dan tidak merasa proses belajar mengajar sebagai suatu beban.
"Pendidikan dapat menaikkan kualitas hidup seseorang oleh karena itu kita sebagai orangtua, pendidik, warga masyarakat hendaknya saling bersinergi dalam proses pendidikan baik di keluarga, sekolah dan masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa di tingkat keluarga, jadikanlah anak sebagai karunia Tuhan, agar orangtua senantiasa bersyukur. Jangan jadikan anak sebagai beban karena hal ini pasti akan menuai masalah. Rasa syukur akan menjadikan sabar dalam proses mendidik anak dan memunculkan kata-kata indah dalam berbicara dengan anak.
"Kata-kata indah itu akan memnjadikan doa yang baik buat anak dan membangun pikiran positif bagi siapun yang mendengarkannya," kata Bunda Cinta.
Seperti diketahui KHajar Dewantara, menyebutkan bahwa keluarga, sekolah dan masyarakat merupakan tiga pusat pendidikan yang mesti saling sinergi menjadi satu kesatuan pendidikan. Orangtua yang cemerlang menjadikan anak akan gemilang, guru yang smart akan melahirkan siswa yang hebat, sedangkan lingkungan yang bijak akan membangun negara menjadi dahsyat.
Salah satu peserta, Waljiyem (55) menunjukkan antusiasnya dalam mengikuti kegiatan dan menyampaikan rasa senangnya. Anaknya masih SMP dan banyak tugas sekolah yang diberikan secara on line karena keterbatasan yang ada ia berharap agar tidak semua tugas diberikan secara on line.
"Trik dan kiat yang disampaikan Bunda Cinta telah mencerahkan saya, untuk lebih bersyukur dan sabar dalam mendidik anak", imbuh Waljiyem. (Ant)