Pemkot Yogya Ajak Industri Pariwisata Deklarasikan Destinasi Wisata Taat Protokol Kesehatan
Pada masa pandemi Covid-19 ini sektor pariwisata terdampak sangat signifikan dengan adanya penurunan wisatawan ke Kota Yogya. Pemkot Yogya mengajak seluruh pelaku industri pariwisata untuk mendeklarasikan bahwa seluruh destinasi wisata di Kota Yogya sudah menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi dalam acara FGD yang digelar Dinas Pariwisata bersama DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Kamis (25/2) di Hotel Novotel Suites Yogya. Acara yang bertujuan meningkatkan jumlah wisatawan di era adaptasi kebiasaan baru ini diikuti sebanyak 30 peserta dari 20 asosiasi wisata di Kota Yogya.
“ Ayo kita deklarasikan bersama-sama dengan memberitahukan bahwa seluruh destinasi di Kota Yogya sudah menerapkan protokol kesehatan. Semuanya agar saling mengingatkan satu sama lain untuk menjalankan protokol kesehatan sambil menunggu situasi Covid-19 menurun,” ujarnya.
Wawali berharap Dinas Pariwisata Kota Yogya dan GIPI bekerjasama dengan pemerintah untuk memulihkan perokonomian terutama di sektor pariwisata. Di tahun 2021 pihaknya juga berharap ada strategi baru agar aktivitas ekonomi berjalan tetapi dampak sosial dan ekonominya juga mengikuti.
"Jangan sampai kita kendor, satu sektor saja kendor dalam protokol kesehatan maka yang kena adalah seluruhnya,” kata Heroe.
Hingga saat ini Pemkot Yogya telah berupaya dengan berbagai pemulihan akibat dampak pandemik termasuk pada sektor pariwisata. Dengan selalu mengingatkan dan menerapkan protokol kesehatan bagi pelaku wisata dan pelaku usaha jasa pariwisata serta memberikan vaksinasi.
Karena, interaksi yang akan menjadi bagian untuk pemulihan ekonomi harus dibarengi dengan peningkatan kedisiplinan di masyarakat dan juga peningkatan pelayanan publik baik destinasi wisata, pelayanan ekonomi dan sosial serta fasilitas protokol kesehatannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko mengatakan dengan diselenggarakannya FGD ini agar seluruh asosiasi dapat saling bekerjasama dengan pemerintah untuk bersama-sama meningkatkan wisatawan dengan berbagai pilihan destinasi wisata di Kota Yogya.
Untuk diketahui, jika pada tahun 2019 angka kunjungan wisatawam tercatat sebanyak 4.378.600 orang beda halnya pada tahun 2020 hanya sebanyak 1.384.781 orang.
“ FGD ini dimaksudkan untuk menginventarisasi permasalahan yang dihadapi dan langkah yang akan dilaksanakan oleh GIPI agar dapat menjadi masukan dalam program kegiatan dan kebijakan kepariwisataan Pemkot Yogya. Semoga kegiatan ini mendapatkan hasil yang dapat mendukung proses pemulihan terutama dalam sektor pariwisata dengan cemat dan tepat,” ungkapnya.
Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardyanto menambahkan, dengan adanya FGD ini diharapkan dapat memberikan dampak terutama bagi sektor jasa pariwisata salah satunya anggota GIPI.
“ Kami selalu siap bersinergi bersama Pemerintah Kota Yogya menjadi tuan rumah yang bertanggungjawab, artinya semua melalui standar SOP yang benar, dan menjalankan protokol kesehatan itu dengan benar," kata Bobby.
Ia menambahkan, sejalan dengan harapan Pemkot Yogya, adanya wisatawan juga perlu selaras dengan perhatian kesehatan warga Yogya sendiri. GIPI sedang menginisiasi pembuatan paket wisata di mana para wisatawan akan terjamin berwisata dengan terpenuhi faskes dan protokol kesehatannya. Melalui sebuah klinik ‘travel coridor’ yang nantinya akan menggabungkan Pemkot Yogya, kabupaten dan pemerintah di luar Kota Yogya yang sama-sama memiliki cara mengantisipasi dan memberikan jaminan dari wisata daerah asal yang sudah terkondisikan dengan baik sehingga masuk ke Yogya dikondisikan dengan baik. (Hes)