Bermain “Dakon Perak”, Program Inovatif Ala DP3AP2KB

Dakon Perak merupakan program penguatan perempuan dan anak dari DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana). “Program ini menyasar pada ekonomi perempuan, kampung ramah anak, kampung KB, juga edukasi terkait pengarusutamaan gender,” ujar Retnaningtyas selaku Kepala Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan (24/02/2021).

Nama “Dakon Perak” sendiri mengandung makna filosofis. Dakon adalah permainan tradisional yang bisa dilakukan oleh siapa saja dengan tujuan mengisi lubang-lubang kosong. Artinya, siapa saja warga Kota Jogja terutama para wanita, dapat mengambil peran untuk mengisi kekosongan di lingkungan sekitarnya. Baik itu kekosongan peran sebagai penggerak ekonomi maupun sosial-kemasyarakatan.

Program Dakon Perak disusun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait. Seperti 45 kelurahan di Kota Yogyakarta, UP2K (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga), P2WKSS (Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera), Kampung Ramah Anak, Kampung KB, dan lain sebagainya. Selain yang disebutkan, Dakon Perak juga menyasar kelompok-kelompok usaha rintisan.

Materi yang disampaikan sebagai bahan edukasi pun bermacam-macam. Selain materi mengenai kewirausahaan untuk memajukan ekonomi keluarga, juga ada materi terkait hak-hak perempuan dan anak. “Kita juga menggandeng Persatuan Advokat Indonesia untuk advokasi perempuan serta anak,” lanjut Retnaningtyas.

Dakon Perak direncanakan akan dilaksanakan rutin tiap hari Jumat. “Kick off tanggal 19 Februari lalu di Kelurahan Bausasran. Untuk minggu ini atau tanggal 26 Februari akan dilanjutkan ke Kelurahan Rejowinangun,” pungkas Retnaningtyas. (Fjr)