Gerakan Pekarangan Pangan Dukung Ekowisata Bausasran
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menghadiri kegiatan Penarikan dan Gelar Potensi KKN Tematik Gemah Ripah 2021 Universitas Kristen Duta Wacana Yogya (UKDW) di Lahan Kebun Sayur Bausasran dan SD Muhammadiyah Bausasran, Minggu pagi (28/2). Dalam kesempatan itu Wawali meninjau kebun sayur dan melakukan panen raya.
Heroe Poerwadi menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada kampus UKDW dan para mahasiswa yang telah mengabdikan diri di masyarakat melalui KKN. "Kampung sayur dan lorong sayur merupakan program Pemkot Yogya dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan sayur pada skala rumah tangga dan bila ada kelebihan hasil panen bisa dijual untuk peningkatan pendapatan keluarga," ujarnya.
Lebih lanjut Heroe berpesan pada warga masyarakat untuk merawat dan mengembangkan kebun sayur tersebut sebagai salah satu kegiatan unggulan di Bausasran. Warga bisa memanfaatkan hasil kebun sayur untuk memenuhi kebutuhan mereka dan mengembangkan berbagai jenis sayuran untuk dibudidayakan.
Dekan Fakultas Bioteknologi UKDW, Kisworo didampingi Dwi Aditiyarini sebagai Koordinator KKN menegaskan bahwa KKN adalah upaya mendekatkan mahasiswa ke masyarakat, dimana para mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus untuk diaplikasikan di masyarakat dan belajar berkarya di tengah mnasyarakat. KKN ini dilaksanakan sejak tanggal 16 Januari sampai 28 Februari 2021 dengan jumlah mahasiswa 67 orang yang terdiri dari berbagai fakultas, dengan kegiatan antara lain pengenalan manfaat Toga, membuat handsanitizer dan masker dengan ecoprint serta pembuatan teh berbahan telang. Kegiatan KKN diakhiri dengan gelar potensi yang merupakan wahana mahasiswa KKN menunjukkan karya dan pengabdiannya selama KKN.
Sementara Lurah Bausasran, Akhmad Yuliantoro menambahkan setelah pengembalian mahasiswa KKN pada pihak UKDW, warga Bausasran yang tergabung dalam Kelompok Tani Gemah Ripah, Bon Jowi maupun tokoh masyarakatnya dari RT, RW, LPMK tetap semangat dalam pembuatan lorong sayur dan kampung sayur melalui Gerakan Pekarangan Pangan (GPP).
"Kami berharap kegiatan pertanian perkotaan ini bisa menjadi ciri khas Bausasran dan menjadikan Bausasran sebagai salah satu destinasi wisata melalui ekowisata," kata Akhmad. (Ant)