Pemkot Yogya Vaksinasi Massal Pelaku Hotel dan Restoran 

Pemerintah Kota Yogyakarta terus melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap dua secara massal yang menyasar pekerja publik. Para pelaku hotel dan restoran di Yogyakarta juga menjadi sasaran suntikan vaksinasi Covid-19. Penyuntikan vaksinasi Covid-19 untuk membangun daya tahan tubuh dari virus sekaligus mendukung pemulihan ekonomi.

“Vaksinasi massal ini untuk pelaku usaha pasar dan wisata. Kami ingin supaya petugas lapangan yang punya tingkat interaksi tinggi dalam pekerjaan sehari-hari jadi target untuk mendapat vaksinasi lebih awal,” kata Wakil Walikota Heroe Poerwadi, di sela meninjau vaksinasi massal bagi pelaku hotel dan restoran di Benteng Vredeburg, Selasa (2/3/2021).

Pihaknya menyebut ada 4.410 orang pekerja dan manajemen hotel dan restoran yang masuk dalam daftar vaksinasi massal itu. Jumlah itu hampir semua anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta. Menurutnya pekerja dan manajemen hotel dan restoran menjadi sasaran strategis karena pelayanan publik. Oleh sebab itu mereka memiliki interaksi yang tinggi dengan banyak masyarakat dari berbagai daerah.

“Harapannya  masing-masing tubuhnya punya daya tahan imunitas yang cukup untuk melawan virus. Ini juga jadi bagian jangka panjang untuk mendukung pemulihan ekonomi,” tambah Heroe.

Meskipun sudah divaksinasi, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Kota Yogyakarta itu mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Mengingat vaksinasi untuk membangun daya tahan tubuh melawan dari virus. Itu berati virus masih bisa menyerang, tapi tubuh sudah memiliki kemampuan untuk melawan.

“Setelah divaksin bukan tidak melakukan apa-apa. Tetap protokol kesehatan harus dijalankan karena protokol kesehatan adalah upaya pertama agar tidak kena virus,” tegasnya.

Sementara itu Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengapresiasi adanya vaksinasi massal bagi para pelaku usaha dan pekerja hotel serta restoran. Langkah itu menjadi salah satu upaya menyiapkan pariwisata di Yogya menerima wisatawan secara aman dari potensi penularan Covid-19. Dia meminta tambahan kuota sekitar 50 orang karena ada pengurus PHRI Yogyakarta yang belum terdaftar dalam vaksinasi massal.

“Kami minta untuk bisa diprioritaskan karena kami sebagai pelayan publik, tentunya berhubungan erat dengan potensi penyebaran Covid-19. Kami sudah melakukan verifikasi protokol kesehatan, sertifikat CHSE dan vaksinasi. Ini menunjukkan Kota Yogya sudah siap untuk melayani wisatawan yang akan datang ke Yogya,” ucap Deddy.(Tri)