Gunakan Medsos untuk Kolaborasi Antar Kelompok Tani di Kota Yogya

Wakil Walikota Yogya, Heroe Poerwadi mengunjungi kegiatan Kelompok Tani Desa (KTD) Sumber Rejeki Gowongon, Rabu (3/3). KTD Sumber Rejeki salah satu contoh pertanian modern yang sukses membudidayakan beragam tanaman, seperti
cabe, terong, sawi, rambutan, anggur, anggrek dan tanaman obat keluarga (toga). Wawali meminta pengelola KTD Sumber Rejeki untuk menambah budidaya tanaman herbal.

"Adanya potensi pengolahan herbal berupa kunir putih, hendaknya diikuti dengan penanaman kunir putih oleh warga yang  selanjutnya hasil panen kunir putih bisa diserap dan diolah. Dengan demikian akan terbangun sinergitas antara hasil pertanian dan olahan pertanian yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga," kata Wawali.

Heroe Poerwadi mengapresiasi dan berterima kasih kepada KTD Sumber Rejeki karena melalui kebersamaan, gotong royong dan kekompakan telah menyatukan warga dalam kegiatan kampung sayur dan lorong sayur.

Lerbih lanjut, Heroe mengajak warga untuk menanam tanaman sesuai musimnya sehingga hasil akan lebih optimal. Selain itu, untuk membangun komunikasi dengan KTD lain untuk  menginformasikan produk yang dihasilkan agar dapat dikolaborasikan satu dengan lainnya dan memiliki nilai tawar. Komunikasi bisa dilakukan dengaan medsos, misal melalui WA grup.

Pembina KTD Sumber Rejeki Soeroto menuturkan sejarah berdirinya KTD Sumber Rejeki yang telah berdiri sejak tahun 2013 dan mulai aktif dalam kegiatan pemanfaatan lahan pekarang rumah untuk ditanami sayur baru pada tahun 2018. Kini, telah berhasil menghijaukan lorong-lorong di kampung Gowongan dengan tanaman sayur.

"Mudah-mudahan ke depan KTD Sumber Rejeki bisa mulai pembenihan tanaman sayuran untuk pemenuhan kebutuhan bibit di Kelurahan Gowongan dan sekitarnya. Selain itu kami juga akan masuk dalam budidaya ikan air tawar dan ternak ayam," imbuh Soeroto.

Sementara itu, epala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogya, Suyana menegaskan bahwa dalam tata kelola kampung sayur dan lorong sayur hendaknya memperhatikan arsitektur dan penataan tanaman tidak sekedar menanam semata.
Dari sisi arsitektur bagaimana agar tanaman yang ditanam menjadi padu padan dengan lingkungan sehingga akan tampak asri, sementara penataan tanaman berupa memilah tanaman yang disesuaikan dengan arah sinar matahari agar tumbuh kembang antar tanaman bisa berimbang satu sama lainnya.

Mantri Pamong Praja Jetis Sumargandi menambahkan bahwa kegiatan pertanian perkotaan di Kemantren Jetis telah melahirkan persaingan positif di tiga kelurahan, dimana para penggiat pertanian perkotaan baik KTD maupun Gapoktan telah bersaing dalam menghijaukan kelurahan masing-masing melalui kegiatan kampung sayur dan lorong sayur. Selain itu mereka juga berperestasi dalam kegiatan pertanian di Kota Yogyakarta.

"Pemkot melalui Kelurahan Gowongan akan memfasilitasi keberadaan pembibitan sayuran sebagaimana harapan dari KTD Sumber Rejeki,"  imbuh Sumargandi. (Ant)