BPBD Yogya Ingatkan Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana cuaca ekstrem. Mulai dari bencana berupa banjir, pohon tumbang hingga hujan es seperti yang terjadi di sebagian wilayah Kota Yogyakarta pada Rabu (3/3/2021). BPBD Kota Yogyakarta langsung turun melakukan penanganan darurat dampak bencana tersebut.

“Kami harap masyarakat untuk waspada dengan kondisi cuaca yang sulit diprediksi saat ini bisa berpotensi bencana. Seperti kejadian hujan es di sebagian wilayah Yogya kemarin (Rabu 3/3/2021) tidak bisa diprediksi karena sifatnya lokal tergantung keadaan di sana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat, Kamis (4/3/2021).

Menurutnya hujan es di Yogya seukuran kerikil dan tidak menimbulkan kerusakan. Hujan es terpantau pada Rabu (3/3/2021) siang di kawasan Kotabaru dan Tugu Yogyakarta. Lantaran sulit diprediksi dan bersifat lokal, pihaknya hanya mengimbau untuk berlindung dari hujan es. “Untuk antisipasinya sebaiknya menghindari saja saat terjadi hujan es segera berlindung di tempat yang aman,” ujarnya.

BPBD Kota Yogyakarta mencatat pada Rabu (3/3/2021) pukul 13.30 WIB terjadi hujan lebat disertai angin kencang yang memicu adanya kejadian pohon tumbang di Terban, Tukangan, Jalan Brigjend Katamso dan di kompleks BLKPP Jalan Kyai Mojo. Pohon tumbang menganggu akses jalan, menimpa garasi, gudang dan kabel. Beberapa atap rumah warga juga rusak dan luapan aliran Sungai Buntung menggenangi rumah warga di RT 51, RT 53 dan RT 57 di Kricak.

Selain itu pondasi rumah warga ambrol di Gondolayu Cokrodiningratan dan talut longsor Sungai Buntung sepanjang 3 meter dan tinggi 3 meter di Kricak Tegalrejo RT 35 RW 08 yang mengancam 1 bangunan rumah milik warga. Ada juga talut longsor Sungai Buntung sepanjang 20 meter dan tinggi 3 meter di Kricak Kidul RT 38 RW 08. BPBD Kota Yogyakarta sudah melakukan penanganan darurat dampak hujan lebat kemarin berupa bantuan terpal, paket logistik dan karung pasir.

“Beberapa rumah warga yang terdampak dan talut yang rusak sedang kami lakukan assement di wilayah untuk keperluan yang dibutuhkan. BPBD pada penanganan darurat dan jangka panjangnya kami koordinasikan dengan Dinas PUPKP,” papar Nur Hidayat.

Sedangkan Lurah Kricak Mohamad Ikhwan Pribadi mengatakan banjir di wilayah RT 51,52 dan 55 rutin terjadi setiap tahun. Rumah warga itu menempati tanah lembah. Sedangkan kondisi talut sudah rusak sejak lama. Dia menilai permasalahan banjir di Kricak dipicu aliran saluran air di Jalan Jambon yang meluap dan luapan air dari Jalan Magelang dan persawahan di Sleman semakin besar.

“Kemarin hujan sangat lebat dan banjir cukup besar. Tapi kurang dari 30 menit sudah surut. Yang harus segera ditangani saluran di Jalan Jambon, kalau tidak kami tetap kena banjir terus,” ucap Ikhwan.

Sementara itu Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti menyatakan akan melakukan pengecekan saluran air hujan di Jalan Jambon yang masuk kewenangan Pemkot Yogya. Pengecekan untuk memastikan penyebab air saluran meluap saat hujan kemarin dan penanganan lebih lanjut.

“Kami baru mengecek dari luar karena kondisi saluran masih penuh air. Kami harus cek dulu, sampai masuk ke dalam saluran utama. Apa yang menyebabkan aliran terhambat untuk penanganan selanjutnya,” ucap Umi.(Tri)

 

Keterangan foto : Kondisi saluran air di Jalan Jambon yang meluap dan diduga memicu banjir di Kricak.