Dengan Teknologi Tepat Guna, Selesaikan Masalah Sampah di Tingkat Kelurahan

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi melaksanakan panen hasil olahan sampah rumah tangga berupa ekoenzim  di bank sampah Surolaras RW 08 Suronatan, Sabtu (13/3 ). Wawali mengapresiasi atas komitmen warga Kampung Suronatan yang telah melaksanakan pemilahan dan pengolahan sampah melalui bank sampah.
Menurut Heroe Poerwadi setiap hari ada sekitar 360 ton sampah yang dibuang ke TPST Piyungan. Dengan adanya bank sampah diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah yang dibuang tersebut.
"Kami merencanakan agar masalah sampah bisa diselesaikan di tingkat kelurahan, dimana setiap Tempat Pembuangan Sementara (TPS) bisa dianalisis amdal-nya agar berubah  jadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan memanfaatkan teknologi tepat guna sampah di TPA dipanaskan hingga 600 derajad celcius sampai habis tanpa residu," jelas Heroe.
Ketua RW 08 Suronatan, Fauzi Nur A menyampaikan bahwa Bank Sampah Surolaras telah terbentuk sejak tahun 2012 dan pernah meraih juara pertama dalam lomba bank sampah tingkat Kota Yogyakarta. Kini, pihaknya mengolah sampah rumah tangga yang terdiri dari sisa sayuran dan buah dengan proses fermentasi hingga menjadi ekoenzim . Sedangkan sampah sisa makanan diproses dalam ember menjadi pupuk cair organik.
ekoenzim  ini merupakan hasil riset yang mana kita diwanti-wanti untuk tidak memperjual belikan hasilnya. Padahal ekoenzim ini bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk luka luar, desinfektan, pupuk cair organik,"kata Fauzi.
Sementara Mantri Pamong Praja Ngampilan,Endah Dwi Dinyastuti menuturkan bahwa di Kemantren Ngampilan telah ada forum bank sampah dari tingkat RW, Kelurahan hingga Kemantren. Fungsi forum ini adalah untuk komunikasi, informasi dan edukasi.
Diharapkan teknologi fermentasi sampah organik yang menghasilkan ekoenzim  ini bisa dikembangkan di daerah lain dan membawa manfaat untuk lingkungan dan masyarakatnya. (Ant)