Gada Bima, Bentuk Partisipasi dan Sinergitas Masyarakat

Wabah Covid-19 sangat luas dan dampaknya kompleks. Ketakutan dan kepanikan massal, ditambah beredarnya informasi yang salah, frustasi, mandeknya roda ekonomi, adanya korban yang diasingkan bahkan saat meninggal pun jenazahnya ditolak pemakamannya oleh masyarakat.

Kompleksitas dan besarnya permasalahan demikian jelas tidak bisa hanya ditangani aktor negara saja. Masyarakat harus terlibat langsung.

Dari pemikiran tersebut Kelurahan Kricak membentuk tim yang berisikan seluruh elemen masyarakat dengan nama Gada Bima atau Galang Damai Bina Masyarakat Kelurahan Kricak. Tim ini memiliki tugas mengedukasi masyarakat, menyediakan pelayanan pencegahan dan penanganan, pemantauan, dan lain sebagainya.

Lurah Kricak, M Ikhwan Pribadi mengatakan jika para anggota Gada Bima setiap hari berkeliling wilayah memantau sekaligus menyapa, mengedukasi, dan memberikan pelayanan pada masyarakat.

“Berasal dari seluruh elemen masyarakat maka tim ini adalah wujud kesatuan dan sinergi warga dari semua kampung dan semua lembaga kemasyarakatan yang ada di kelurahan Kricak. Point inilah yang selanjutnya akan kami kembangkan untuk memberdayakan masyarakat setelah wabah Covid 19 rampung,” jelasnya ketika ditemui belum lama ini.

Pihaknya mengungkapkan jika Kelurahan Kricak adalah Kelurahan Budaya, di mana bermacam produk budaya masih sangat hidup, dari kesenian, aturan kemasyarakatan, etika pergaulan, sampai cara berpikir, maka untuk lebih bisa merebut hati masyarakat, kami mengusung slogan ‘Budaya Lawan Corona’.

“Adanya slogan tersebut diharapkan akan menumbuhkan sentimen positif masyarakat sebagai warga Kelurahan Budaya Kricak. Dengan demikian akan membangkitkan semangat tolong menolong, gotong royong, empati, dan saling peduli yang merupakan budaya nusantara. Selanjutnya, dikemas dan diorganisir dalam kebersamaan dan kesatuan gerak,” katanya.

Menurutnya kebersamaan dan kesatuan gerak ini nantinya setelah usai wabah Covid-19 tetap akan dijaga. “Tim Gada Bima akan kami arahkan menjadi organisasi yang secara kelembagaan tidak bertanggung jawab pada lembaga manapun, mereka hanya bertanggung jawab pada masyarakat,” ungkapnya.

Melalui inovasi ini diharapkan budaya yang diusung oleh Kelurahan Kricak dapat diinternalisasi menjadi semangat gerak dalam setiap kehidupan.

“Kecanggihan inovasi ini dalam aspek gerakan sosial diharapkan mampu membentuk masyarakat yang bergerak secara mandiri/swadaya dan terorganisir dalam memecahkan masalah. Kemandirian yang terbentuk selanjutnya akan menumbuhkan masyarakat cerdas yang lebih kreatif untuk menyelesaikan setiap persoalan di masyarakat hingga tercipta masyarakat madani,” jelasnya.

Dengan inovasi yang dibangun oleh kelurahan Kricak dengan Gada Bima-nya diharapkan negara akan lebih mampu menanggulangi resiko masalah yang lebih kompleks seperti kemiskinan, kerawanan sosial, bencana alam, dan lain sebagainya, secara lebih efektif dan efisien.

Organisasi dan Budaya Masyarakat

Ikhwan mengatakan budaya bukan semata untuk melawan Corona akan tetapi menjadi menjadi dasar atau landasan gerak dalam segala aspek pembangunan. “Tantangan terbesarnya di sini adalah tuntutan untuk selalu kreatif memelihara semangat masyarakat menjaga budaya, bahkan mengembangkannya,” katanya.

Dari sisi organisasi, tambahnya, karena sepenuhnya milik masyarakat maka sangat dituntut kejujuran, semangat tanpa pamrih dan secara hukum tidak bertanggung-jawab pada siapapun.

Dalam hal pendanaan tentu menjadi tantangan tersendiri. Hal ini membutuhkan menejerial organisasi yang khas. Bentuk kegiatannya juga harus terhindar dari tumpang tindih dengan organisasi kemasyarakatan lain.

“Perlu digaris bawahi, sebutan atau pencantuman kata ‘Budaya’ di sini sebenarnya sebatas untuk memancing sentimen lokal masyarakat Kricak. Dalam wujud gerak dan organisasinya bisa dilakukan oleh semua kelurahan,” jelasnya. (Han)