Lestarikan Arsitektur Kawasan Pertahankan Citra Keistimewaan Yogya

Melestarikan arsitektur kawasan untuk memperkuat karakter sesuai kawasan cagar budayanya dapat mempertahankan citra keistimewaan Yogyakarta. Untuk itu peran strategis tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan dalam menyamakan persepsi, visi dan aksi sangat diperlukan.

Demikian salah satu hal yang mengemuka dalam kegiatan Sosialisasi Prosedur dan Panduan Arsitektur Bangunan Baru di Kawasan Cagar Budaya (KCB), Selasa (16/3) di Hotel Horizon Ultima Riss Malioboro. Acara yang diadakan oleh Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta diikuti peserta dari Kemantren Kotagede, Umbulharjo dan Mergangsan. Hadir sebagai narasumber Revianto Budi Santoso (TP2WB) dan Fitri Prawitasari (Akademisi).

Menurut Kepala Bidang Warisan Budaya Kundha Kabudayan, Pratiwi Yuliani, bahwa kawasan cagar budaya merupakan satuan ruang geografis yang memiliki dua situs cagar budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan atau memperlihatkan ciri tata ruang yang khas.

Di Kota Yogyakarta ada empat KCB, yakni KCB Kraton yang melingkupi Kraton dan kawasan sepanjang sumbu filosofis dari Tugu Pal Putih hingga Panggung Krapyak dengan gaya arsitektur tradisional Jawa, Indis, China (Tugu-Malioboro), KCB  Pakualaman di Pakualaman dengan arsitektur tradisional Jawa dan Indis, KCB Kotabaru di kawasan Kotabaru dengan gaya arsitektur Indis/kolonial dan KCB Kotagede di Kotagede dengan gaya arsitektur tradisional Jawa dan Indis.

“Melalui sosialisasi di 4 KCB yang melibatkan 14 kemantren se-Kota Yogyakarta baik pemangku kepentingan maupun tokoh masyarakatnya, diharapkan masyarakat mengetahui tentang adanya prosedur dan panduan arsitektur bangunan baru di KCB”, imbuh Yuli.

Sementara Revianto Budi Santoso menegaskan, antusiasme warga dan komitmennya untuk melestarikan KCB merupakan titik awal untuk bersama membangun komunikasi dan sinergitas antara masyarakat dengan pemangku kepentingan di semua lini.

“Mudah-mudahan ke depan di KCB terbangun suasana harmoni antara masyarakat penghuni kawasan dengan arsitektur kawasan sehingga  menjadikan KCB sebagai hunian yang nyaman dan asri,” imbuh Revi. (Ant)