12 Ribu ASN Pemkot di Vaksin
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta hari ini menggelar vaksinasi untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Yogya. Vaksinasi ini digelar selama lima hari hingga Jumat (26/3/2021) depan di Grha Pandawa, Komplek Balai Kota Yogyakarta.
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan peserta vaksinasi ini meliputi tenaga kontrak, outsourcing, hingga guru swasta dan tenaga pendidik lainnya. Kemudian pegawai instansi vertikal seperti pengadilan negeri hingga Kemenag juga divaksinasi.
“Hari ini kita mulai melaksanakan vaksinasi bagi ASN tenaga pendidik dan pegawai Pemkot Yogya. Hari ini sampai 6 hari kedepan. Vaksinasi dilakukan disini kurang lebih sekitar 12 ribuan. Ada tenaga pendidik dan segala macam, dan juga pegawai Kemantren dan Kelurahan.” Ujarnya saat memantau acara tersebut, Senin (22/3/2021).
Dalam kegiatan vaksinasi ini melibatkan 9 tim dari Dinas Kesehatan dan 18 puskesmas di Kota Yogyakarta.
Sementara, lanjutnya, untuk tenaga pendidikan yang divaksinasi yang berada di tingkat SMP ke bawah karena merupakan tanggung jawab Pemkot Yogyakarta, sementara guru SMA sendiri di bawah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY.
“Targetnya adalah semakin banyak yang divaksin semakin bagus untuk seluruh warga masyarakat. Artinya vaksin ini adalah untuk melindungi diri sendiri dan orang lain,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Walikota mengungkapkan jika kedepan akan dilakukan vaksinasi berbasis Kartu Keluarga (KK), sehingga, mereka yang memperoleh vaksinasi nanti tak sebatas warga yang beraktivitas di kota pelajar saja, namun hingga menyasar keluarganya.
“Ke depan akan kita lakukan itu, dan ini baru Pemkot Yogya yang melakukan vaksinasi berbasis KK, yang penting dia tercatat dulu,” katanya.
Meski begitu, Walikota mengungkapkan, untuk menerapkan vaksinasi berbasis KK, memang harus dilakukan pemetaan terlebih dahulu.
"Misalnya yang divaksin itu si A, B, C, D. Basisnya kan nama, terus kami modifikasi kedepan, jadi basisnya KK. Misalnya, si A ini pegawai Pemda, jadi sekarang bukan langsung si B, tapi si A ini dan keluarganya," katanya.
Nantinya, lanjutnya, Dinas Kesehatan Kota Yogya akan memilah keluarga sasaran yang berhak menerima vaksin, untuk diajukan pendaftaran ke Pusdatin Kemenkes.
Ia menghimbau kepada seluruh peserta agar tertib selama menjalani proses vaksinasi. “kami menjaga supaya vaksinasi ini tidak menimbulkan kerumunan baru. Sehingga harus diatur flownya, semua harus duduk. Kecuali berdiri maju untuk mendapat giliran.” katanya.
Pihaknya menyebut ketersediaan vaksin Covid-19 di Kota Yogyakarta mencapai 24.710 dosis. Jumlah itu masih tersedia sekitar 2.000 lebih jika dipakai untuk vaksinasi ASN dan tenaga pendidik yang mencapai 22.464 dosis. Jumlah vaksin yang tersisa itu masih perlu ada penambahan vaksin lagi untuk penyelesaian vaksinasi dosis kedua untuk lansia. (Han)