Gilang Rizky Hendrayana, Pemuda Tunanetra yang Tak Pernah Putus Asa

Pandemi yang melanda negeri ini sangat mempengaruhi berbagai sektor, terutama sektor ekonomi, meski begitu kehidupan harus tetap berjalan, dan kita dituntut untuk terus produktif dan inovatif.

Seperti yang dilakukan Gilang Rizky Hendrayana. Pemuda tunanetra ini tidak pernah putus asa dalam menjalani hidupnya. Agar ia tetap bisa melanjutkan kuliahnya, ia berjualan makanan ringan yang dijualnya dengan cara berkeliling.

Berbagai jajanan seperti keripik pisang, makaroni pedas, dan keripik usus ia jadikan satu dalam satu kontainer box. Ia pun menjual dagangannya dengan harga di bawah pasaran, karena kebanyakan konsumennya adalah mahasiswa.

“Satu bungkus keripik saya jual dari harga Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu. Saya tidak mau menjual sedikit mahal karena konsumen yang saya sasar adalah kebanyakan adalah mahasiswa,” jelas warga Sapen, Kalurahan Demangan, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta ini.

Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, semester 8, jurusan bimbingan konseling Islam ini setiap harinya berjualan dengan berjalan kaki dari kediamannya hingga sekitaran jalan Colombo.

"Karena sekarang ada aturan PTKM dari Pemerintah jadi pukul 19.00 WIB saya sudah sampai rumah, tapi sebelum ada aturan PTKM biasanya saya mulai berkeliling dari pukul 14.00 WIB sampai 20.30 WIB,” jelas pemuda 23 tahun ini.

Namun jika hingga pukul 19.00 WIB dagangannya masih belum habis terjual, ia biasanya berhenti di depan warung atau rumah makan yang ramai.  "Kadang-kadang saya juga mangkal di warung-warung yang ramai, tapi ada pembatasan jadi gak bisa lama-lama mangkalnya," katanya..

Ia menceritakan jika ia mulai menjajakan dagangannya tersebut pada pertengahan tahun 2017. “Dulu ketika berkeliling sebentar jualan saya langsung habis, paling lama muter satu sampai satu sentengah jam,” bebernya.

Namun, pada awal maret 2020 ketika memasuki masa pandemi covid-19 jualannya sepi dan kadang juga tidak habis. Gilang pun tak pantang menyerah, untuk mengatasinya itu, ia mulai memanfaatkan media sosial untuk sarana promosinya. Melalui Instagram dia mengunggah berbagai makanan ringan yang dijualnya. Ia berkeyakinan dengan usahanya saat ini kedepan bisa lebih baik lagi.

Ia mempromosikan semua dagangannya di akun instagram miliknya yakni @gacor.in, disitulah ia mengunggah berbagai jenis makanan ringan yang ia jual. Ia mengelola akun Instagramnya bersama satu temannya.

Menurutnya dengan berjualan online sangat membantunya, ia pun mendapatkan banyak pelanggan baru dari berbagai kota yang memesan jajanannya. "Kebanyakan pembeli dari Semarang, tapi pernah juga paling jauh sampai ke Bandung," kata pria humoris ini.

Saat di tanya rencana ke depan, anak terakhir dari 6 bersaudara tersebut mengatakan akan fokus dalam menjalankan usahanya sekarang. "Rencana setelah lulus, saya akan fokus untuk pada usaha saya ini," tutup pria yang tengah sibuk mengerjakan tugas akhir di kampusnya ini. (Han)