Pemkot Yogya Siap Ikuti Aturan Pemerintah Pusat Terkait Larangan Mudik lebaran 2021
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan mengikuti semua aturan dan keputusan dari Pemerintah Pusat terkait larangan mudik lebaran tahun 2021 mendatang.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengungkapkan jika pihaknya masih menunggu aturan lengkap dari Pemerintah Pusat terkait aturan tersebut.
"Kami masih menunggu aturan lengkap dari pemerintah pusat terkait pelarangan mudik Idul Fitri untuk semua kalangan ini. Jika memang diterapkan pembatasan, Pemkot Yogya siap mengkondisikan dengan sebaik mungkin," jelasnya, Jumat (26/3/2021).
Menurutnya peraturan tersebut merupakan langkah pemerintah pusat terkait upaya pengendalian Covid-19 pada bulan-bulan krusial.
"Bulan Krusial ini maksudnya antara Idul Fitri yang identik dengan mudik, kemudian pembelajaran tatap muka yang rencana dimulai per Juli, bergulir secara berdekatan," katanya.
Heroe yang juga sebagai ketua harian satgas penanganan Covid-19 Kota Yogya tersebut menilai pelarangan mudik berdampak pada kelangsungan perekonomian masyarakat Kota Yogyakarta.
"Ini akan menjadi suatu pukulan bagi sektor pariwisata di Kota Yogyakarta," bebernya
Hal senada dikatakan ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, menurutnya dengan dikeluarkannya aturan terbaru terhadap dilarangnya mudik dinilai akan mempengaruhi tren berwisata.
"Tentu, ini menjadi badai, karena akan mempengaruhi industri wisata terutama tingkat okupansi hotel, padahal awalnya kami sangat senang sekali dengan diperbolehkannya mudik," katanya.
Sehingga, lanjutnya, standarisasi wisata taat protokol kesehatan telah dipersiapkan dengan matang.
"Sudah kami persiapkan jauh hari untuk momen tersebut bahkan promosi pun tengah kami gencarkan untuk menarik wisatawan," ujarnya.
Deddy berharap aturan larangan mudik hanya diperuntukkan bagi pemudik, sedangkan untuk kegiatan wisata masih diperbolehkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan standarisasi dari pemerintah.
"Ya sejauh ini, informasi yang kami dapat larangan hanya untuk pemudik. Sehingga, kami pun berharap pengaruhnya tidak begitu besar meskipun dipastikan tetap mempengaruhi laju iklim wisata," pungkasnya. (Han)