Dapur Balita dan Ibu Hamil Penuhi Asupan Gizi Dukung Tumbuh Kembang Anak

Adanya permasalahan pertumbuhan anak lebih pendek dibandingkan anak-anak lain seusianya atau tinggi badan anak berada di bawah standar WHO yang biasa disebut Stunting kini menjadi prioritas untuk diantisipasi di Kota Yogyakarta.  Mengacu data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta di tahun 2020 terdapat 10,72% anak mengalami stunting. Berangkat dari kondisi tersebut Lurah Terban, Narotama dalam launching Dapur Balita dan Ibu Hamil di Kampung Purbonegaran RW 10 dan 11 pada Jumat sore (26/3) menuturkan, "Dapur Balita dan Ibu Hamil merupakan program inovasi dalam mengantisipasi permasalahan stunting di Kelurahan Terban".

Kegiatan tersebut berupa pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil dan balita, hal ini merupakan upaya agar ibu hamil dapat terpenuhi gizinya sehingga kelak saat melahirkan bayinya tidak stunting, sedangkan balita adalah upaya pemberian gizi di masa 1000 hari pertama anak agar bisa tumbuh kembang dengan baik.

"Masyarakat Terban melalui LPMK dan PKK terpanggil dan bergerak guna  memobilisasi sumber daya di tingkat Kelurahan hingga jadilah Dapur Balita dan Ibu Hamil ini," imbuh Narotama.

Launching Dapur Balita dan Ibu Hamil dilakukan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Dalam sambutannya Heroe menyampaikan, "Salah satu keistimewaan warga Kota Yogyakarta adalah gotong royong dan guyub dalam menghadapi kesulitan. Seperti halnya saat pandemi ini dimana kita semua mengalami kesulitan, termasuk kesulitan dalam hal ekonomi. Meski sulit kita tetap bergandengan tangan satu sama lain guna saling bantu sesama".

Pun demikian dengan  stunting di Kota Yogyakarta dimana kita berupaya bersama untuk menekan laju stunting di Kota Yogyakarta melalui Program ngluwihi, mbagehi, mberkahi melalui Dapur Balita dan Ibu Hamil.

"Konsepnya adalah masyarakat menyerahkan bantuan sayur dan bahan ke lumbung sayur untuk diolah oleh PKK  dan dibagikan pada ibu hamil dan anak balita," imbuh Heroe

Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan sayuran dan bahan pangan oleh Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Poerwati Soetji Rahajoe atau yang sering disapa Soetji Heroe Poerwadi.

Menurut Soetji Heroe Poerwadi, " Perempuan Kota Yogyakarta adalah Perempuan Tangguh, dimana kita tidak berpangku tangan ketika terjadi permasalahan di masyakarat. Melalui gerakan PKK kita bersama berjuang mengantisipasi dampak covit 19 melalui Dapur Balita.

Kampung Purbanageran merupakan Dapur Balita ke 120 yang digerakkan oleh PKK dan sekarang kita kembali bergerak untuk antisipasi stunting di Kota Yogyakarta dengan upaya pemenuhan asupan gizi ibu hamil.

Dapur yang kita kelola secara gotong royong merupakan kepedulian perempuan yang menyerahkan kelebihan sayur dan bahan pangan yang dimilikinya untuk dimasak bersama (PKK) yang kemudian dibagikan pada anak dan ibu hamil.

Selain itu kita juga mengedukasi ibu hamil dan ibu yang memilki balita agar memilki pemahaman cukup tentang perkembangan janin, bayi dan balita dengan harapan  mereka dapat mengasuh dan mengasah potensi janin, bayi dan balita hingga kelak menjadi tunas bangsa yang berkualitas, papar Sutji Heroe Poerwadi. (ant)