Pemkot Tawarkan Peningkatan Kerja Sama Sister City dengan Suriname

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementrian Luar Negeri(Kemenlu) Republik Indonesia menyelenggarakan Sidang Komisi Bersama dengan Suriname pada Jumat malam (9/4) di Hotel Tentrem Yogyakarta melalui video telekonferensi dari masing-masing negara.

Dalam sidang komisi bersama itu adalah  kerjasama Pemerintah Kota Yogyakarta menawarkan peningkatan kerja sama Sister City dengan Suriname.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi  menyampaikan terima kasih atas kerja sama selama ini antara Kota Yogyakarta dan Suriname. Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Distrik Commewijne  di Suriname telah menjalin Sister City yang telah berlangsung dan ditandatangani dalam Letter of Intent (LoI) pada tahun 2009 di Yogyakarta. Termasuk Memorandum of Understanding (MoU) tahun 2011 di Paramaribo yang berisi kerjasama bidang kebudayaan, pariwisata pendidikan, kesehatan dan pertanian

"Kami akan meningkatkan kerja sama Sister City melalui MOU baru, mengingat MOU lama sudah akan berakhir," kata Heroe saat hadir dalam sidang secara video telekonferensi.

Menurutnya Yogyakarta memiliki potensi pendidikan berupa tenaga kependidikan di bidang linguistik bahasa serta kebudayaan Jawa, sehingga bisa melakukan kerjasama dalam hal pertukaran guru maupun kerjasama antara universitas. Pada bidang ekonomi, Yogyakarta memiliki potensi UMKM. Selain itu juga dipaparkan potensi Kota Yogyakartab di sektor pariwisata, kebudayaan, kesehatan dan pertanian.

"Bisa kerja sama baik secara Business to Business maupun Government to Governmentm untuk peningkatan kesejahteraan bersama," imbuh Heroe.

Dalam sidang itu I Gusti Ngurah Swajaya, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemenlu RI, sebagai pimpinan sidang delegasi Indonesia. Sedangkan Suriname pimpinan sidang oleh Miriam Mac Intosh, Permanent Secretary for Geopolitical Affairs and International Development Cooperation Kementerian Luar Negeri Suriname. Sementara  Menlu RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Suriname, Albert Ramdinm.

Retno Marsudi dalam sambutannya menjelaskan pentingnya ketersediaan vaksin COVID-19 secara adil dan mencukupi bagi semua negara di dunia. Termasuk pentingnya upaya-upaya pemulihan ekonomi dan bagaimana negara-negara di dunia dapat memenuhi kewajiban masing-masing dalam berbagai isu seperti pemanasan global, kelestarian lingkungan, keamanan, terorisme, pembangunan manusia dan sebagainya.

Sementara Albert Ramdin menuturkan pentingnya memperkuat hubungan ekonomi dan kerjasama antara kedua negara dan kedua kawasan ASEAN dan CARICOM masyarakat negara-negara Karibia.(frans-ant).