Wawali Yogya Luncurkan Padat Karya ‘Kotaku’ di Purwokinati
Wakil Walikota (Wawali) Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi meluncurkan kegiatan padat karya dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di wilayah Kelurahan Purwokinanti. Program padat karya berupa pemeliharaan infrastruktur Kotaku itu juga untuk membantu ekonomi masyarakat sekitar lewat pemberdayaan tenaga kerja.
Heroe mengatakan program Kotaku sudah melakukan perbaikan- perbaikan lingkungan secara fisik agar bersih dan sehat. Sedangkan kegiatan padat karya berupa proyek pemeliharaan agar hasil perbaikan tetap terjaga. Oleh sebab itu pihaknya berharap masyarakat yang terlibat dalam padat karya dapat mengerjakan sebaik- baiknya.
“Sudah dibangunkan fisiknya, maka kita harus membiasakan masyarakat untuk menjaga dan terpelihara, supaya bisa tetap bermanfaat,” kata Heroe saat peluncuran kegiatan padat karya program Kotaku di Kelurahan Purwokinati, Rabu (28/4/2021).
Heroe berharap, program- program yang bersifat padat karya dapat diperbanyak karena menyangkut pemberdayaan potensi masyarakat. Terutama di masa pandemi Covid-19 dimungkinkan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan maupun pendapatan turun.
Menurutnya salah satu cara untuk membantu warga adalah anggaran-anggaran pemerintah baik APBD maupun APBN di samping membangun percepatan kebangkitan juga dapat diakses masyarakat secara langsung. Misalnya lewat program padat karya.
“Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat juga bisa mengakses langsung untuk pemeliharaan bangunan. Jadi padat karya bagian dari jaring pengaman sosial agar masyarakat tetap mendapat pendapatan yang layak,” terangnya.
Total ada sekitar 75 warga Purwokinanti yang mengikuti padat karya program Kotaku. Setiap warga yang melaksanakan padat karya akan mendapatkan upah sekitar Rp 90 ribu/hari. Kegiatan padat karya selama 75 hari untuk melakukan pemeliharaan infrastruktur yang dibangun lewat program Kotaku berupa jalan lingkungan, sanitasi dan sarana mandi cuci kakus.
Sementara itu Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY Kementerian PUPR, Tri Rahayu menyebut total dana untuk kegiatan padat karya program Kotaku sebanyak Rp 300 juta di tiap kelurahan. Di Kota Yogyakarta selain Purwokinanti, rencananya program padat karya Kotaku juga menyasar Muja Muju, Pakuncen dan Gunungketur.
“Dari total dana Rp 300 juta sekitar 70 persen untuk upah padat karya. Program ini akan kami terus gulirkan. Pelaksanaan program padat karya tidak terlalu lama, tapi paling tidak bisa membantu perekonomian warga yang terdampak pandemi Covid-19,” tutur Tri Rahayu.
Dalam kesempatan itu anggota Komisi V DPR RI Sukamto yang hadir berharap program padat karya itu dapat bermanfaat bagi masyarakat Purwokinanti. Selain itu menjaga kebersihan lingkungan masyarakat dari kumuh. “Program padat karya ini untuk membantu masyarakat. Utamakan bagi warga yang terdampak pandemi,” imbuh Sukamto. (Tri)
Keterangan foto: Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi memakaikan alat pelindung diri bagi perwakilan warga yang mengikuti program padat karya Kotaku.