Wawali Minta Pemudik Wajib Lakukan Karantina Terlebih Dahulu
Wakil Walikota Yogyakarta yang juga merupakan ketua satgas penanganan Covid-19 Kota Yogya, Heroe Poerwadi meminta pemudik yang sudah berada di Kota Yogyakarta mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk melapor ke posko PPKM mikro yang ada di lingkungan RT atau RW.
"Dan harus menjalani isolasi mandiri lima hari jika sehat atau 14 hari jika ada gejala. Isolasi mandiri bisa dilakukan di rumah jika kondisinya memungkinkan atau ke hotel," katanya Senin (3/5/2021).
Seusai menjalani isolasi mandiri, lanjutnya pemudik diharapkan menjalani pemeriksaan Covid-19 untuk memastikan diri tidak tertular virus tersebut.
Ia mengungkapkankan jika pentingnya memastikan kondisi kesehatan masyarakat agar terjadi sebaran Covid-19. "Nanti kalau tidak ada surat-surat, harus ada tindakan-tindakan untuk mereka demi keamanan bersama," jelasnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, sudah banyak kampung yang menyediakan selter secara mandiri. Petugas di wilayah akan melakukan monitoring terhadap kedatangan orang di wilayahnya masing-masing.
"Posko PPKM mikro di wilayah harus mulai mengintensifkan pemantauan dengan lebih ketat terhadap pemudik atau pendatang," katanya.
Sementara itu Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Deddy Pranawa Eryana, mengatakan jika ada tujuh hotel di Yogyakarta yang sudah siap digunakan sebagai tempat karantina mandiri bagi pemudik.
Bahkan pengelola hotel telah menetapkan harga paket untuk masyarakat yang akan menjalankan karantina di hotel.
"Layanan tersebut termasuk tiga kali makan dalam sehari dan satu kali pemeriksaan sampel usap saluran nafas untuk mendeteksi penularan Covid-19 menjelang akhir karantina," katanya.
Untuk paket harga paket pelayanan karantina mandiri selama lima hari berkisar Rp6 juta hingga Rp9 juta di hotel berbintang dan maksimal Rp3 juta di hotel tidak berbintang.
"Satu kamar hanya akan diisi satu orang. Tetapi jika berasal dari satu keluarga yang sama bisa diisi dua hingga tiga orang," katanya. (Han)