Walikota Yogyakarta herry Zudianto bersama Ketua Yayasan Keluarga Hashim
Djojohadikusumo (YKHD), Hashim Djojohadikusumo meresmikan gedung Sekolah
Bintaran / SD BOPKRI Bintaran di Jalan Sultan Agung Yogyakarta, Selasa
(29/04).
Peresmian yang dilakukan di halaman dalam sekolah tersebut dihadiri juga
oleh Ibu Anie Hashim Djojohadikusumo, Ketua Yayasan Bopkri Setyanto,
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Syamsuri dan keluarga besar SD
Bopkri Bintaran. Acara dimeriahkan dengan drumband TK Bopkri dan paduan
suara SD Bopkri serta penanaman pohon di halaman SD Bopkri oleh Walikota
dan Bp Hashim.
Ketua Yayasan Bopkri Setyanto mengatakan, Sekolah Bintaran merupakan
gedung tua yang termasuk cagar budaya dibangun pada tahun 1913 dan 1920.
Gedung ini rusak akibat gempa bumi 27 Mei 2006 lalu. Dengan kondisi yang
rusak parah tidak ada orangtua murid yang berani menyekolahkan anaknya
disini. Pihak yayasan sempat kesulitan mendapatkan donor untuk
pembangunan kembali, hingga akhirnya keluarga Hashim Djojohadikusumo
datang dan bersedia membantu. Keluarga besar yayasan Bopkri sangat
berterimakasih dengan bantuan ini. Kedepan sekolah ini akan dijadikan
sekolah unggulan satu atap meliputi playgrup, TK, SD hingga SMP. Selain
sekolah ini keluarga Hashim juga membangun 8 sekolah Bopkri lain. YKHD
juga memberikan bantuan untuk gaji guru di sekolah Bopkri.
Ketua YKHD, Hshim Djojohadikusumo mengatakan, sangat bersyukur dapat
membantu membangun kembali sekolah Bopkri sebagai bangunan cagar budaya
yang rusak akibat gempa. Keterpanggilan untuk membantu ini sesuai dengan
visi dan misi YKHD sebagai upaya pelestarian budaya. ‘Saya berharap
sekolah ini dapat memacu semangat berprestasi tinggi menjadi sekolah
unggulan’
Walikota Yogyakarta mengatakan, sangat berterimakasih dengan adanya sebuah
kepedulian dari anak bangsa yang diwujudkan nyata dengan membantu dunia
pendidikan dalam merehabilitasi komplek sekolah Bopkri ini. Bantuan ini
sekaligus mencakup dua hal yaitu dalam dunia pendidikan dan pelestarian
bangunan bersejarah. Terimakasih yang tak terhingga kepada Bp Hashim
Djojohadikusumo.
Kota Yogyakarta sudah mencanangkan wajib belajar 12 tahun. Komitmen
Pemerintah Kota Yogyakarta harus tercapai yaitu tidak boleh ada satu
anakpun yang tidak bisa sekolah karena alasan biaya. Pemkot menerbitkan
KMS (Kartu Menuju Sejahtera) sebagai sarana untuk mendata dan melayani
warga kota Jogja yang memerlukan layanan salah satunya untuk pendidikan.
Harapan pembangunan pendidikan ke depan adalah Kota Yogyakarta menjadi
Kota Pendidikan yang berkualitas. “Harapan saya sekolah bisa memadukan
antara kecerdasan intelegent, emosional dan spiritual. Pendidikan anak
yang terbesar diperoleh dari keluarga sedang sekolah memberikan pendidikan
intelegent. Semoga dengan karya nyata ini, harapan kami akan mampu
menjadikan pendidikan di Yogyakarta lebih berkualitas sehingga anak-anak
Yogyakarta menjadi bagian dari anak bangsa yang berkualitas,” demikian
disampaikan Walikota. (ism)