WALIKOTA BENGKULU KUNJUNGI KOTA PELAJAR

Topik Pengelolaan sampah, sapa anak kos, perizinan, merupakan tujuan utama
kedatangan Walikota Bengkulu H. Ahmad Kanedi, SH. MH di Kota Yogyakarta.
Disamping itu beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 2005, Menteri
Pendidikan Prof. Bambang Sudibyo mencanangkan Bengkulu sebagai Kota
Pendidikan. ”Selain hal tersebut diatas kita juga akan belajar bagaimana
menangani masalah pendidikan, karena Yogyakarta tempat yang tepat,” kata
Ahmad Kanedi, diruang kerja Walikota Yogyakarta, Rabu (30/04).
Ditambahkan Kanedi, pada tahun yang lalu Universitas Gadjah Mada telah
membimbing Universitas Bengkulu, dan kesempatan ini pihaknya ingin Jogja
menjalin kerjasama dengan Kota Bengkulu, sebab Jogja sudah mendapat
pengakuan sebagai Kota Pelajar. ” Bagaimana antara Jogja dan Bengkulu ada
kerja sama di bidang pendidikan, ketika ada benturan-benturan Jogja dapat
memberikan Pertimbangan karena sudah ada kesepakatan bersama,” tandasnya.
Selain pendidikan formal, Kanedi menginginkan penduduknya menerapkan
tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal ini dilakukan karena PAUD
selain mendidik anak pra TK, mendidik pula orang tua khususnya Ibu.
Menanggapi maksud dan tujuan Walikota Bengkulu, Walikota Yogyakarta H.
Herry Zudianto mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta telah melaksanakan
Wajib Belajar 12 tahun plus. Yakni pendidikan SD, SMP, SMA dan plus TK.
Selain itu Komitmen Kota Yogyakarta untuk mendukung pendidikan adalah
jangan ada satu anak pun tidak sekolah dengan alasan biaya. Selain hal
tersebut diatas bukti dari kepedulian pendidikan, Pemerintah Kota
Yogyakarta telah mengadakan pertukaran pelajar antar Propinsi yang telah
dimulai dua tahun yang lalu. ” Para pelajar yang kita kirim selama dua
minggu harus menginap di induk semang, dia berkewajiban selain belajar
mata pelajaran, harus mempelajari tentang budaya, etika, serta adat
istiadat. Hal ini, saya diilhami dari seminar mengenai kebangsaan yang
hanya mendengarkan, bagaimana kalau kita coba secara langsung, ternyata
membuat para pelajar mempunyai rasa kebangasaan yang tinggi, serta
mengingatkan bahwa para pelajar mempunyai saudara di daerah lain,” imbuh
Herry.
Dikatakan juga oleh Herry bahwa, Pemerintah Kota Yogyakarta telah
mempunyai Dinas Perizinan, pengembangan dari pelayanan satu atap. Dinas
Perizinan ini telah menangani 35 macam jenis perizinan, namun izin yang
skala kecil dilimpahkan kepada Kecamatan dan Kelurahan.
Rombongan yang berjumlah 8 orang ini, diantar langsung Walikota Yogyakarta
mengunjungi secara langsung di Dinas Perizinan. Seusainya dari Dinas
Perizinan, rombongan melanjutkan perjalanan ke Taman Pintar serta
berkunjung di wilayah Kelurahan sekitar Malioboro.