Pendataan Keluarga Kota Yogyakarta Capai 100 Persen.

Program pendataan keluarga di Kota Yogyakarta yang dilaksanakan sejak 1 April sudah mencapai 100 persen. Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan memanfaatkan perpanjangan waktu pendataan keluarga sampai 21 Juni untuk mengevaluasi kembali kedalaman hasil pendataan agar valid.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta Edy Muhammad menyebut berdasarkan informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) data per tanggal 1 Juni lalu ada 27 kabupaten/kota di Indonesia yang pendataan keluarga sudah mencapai 100 persen. Tapi mayoritas beberapa daerah belum mencapai 100 persen karena salah satunya ada hambatan permasalahan Covid-19, sehingga BKKBN memperpanjang pendataan sampai 21 Juni dari semula 1 April- 31 Mei 2021.

“Untuk Kota Yogyakarta termasuk salah satu kota kabupaten yang proses pendataan keluarga sudah mencapai 100 persen,” kata Edy, Jumat (11/6/2021).

Meskipun pendataan keluarga di Kota Yogyakarta sudah mencapai 100 persen, pihaknya tetap akan memanfaatkan perpanjangan waktu dari BKKBN untuk mengevaluasi bersama terkait kedalaman pendataan. Dia menyatakan akan melakukan evaluasi bersama dengan BKKBN untuk mengecek ulang hasil pendataan keluarga.

“Kami akan lakukan konfirmasi dan evaluasi sampai tingkat kedalaman biar ada validasi data,” ujarnya.

Dicontohkan konfirmasi data hasil pendataan itu antara data dari kader, data di aplikasi, data di server pusat, dengan data yang diinformasikan dari BKKBN. Konfirmasi tersebut agar ada kecocokan data. Jika ada keluarga yang masih tercecer belum masuk tercatat, maka dilakukan pendataan.

“Evaluasi bersama biar rentang waktu yang masih ada ini, benar- benar ada kepastian. Kalau nanti selesai waktu pendataan, maka benar- benar hasil pendataan jumlah keluarga yang akan digunakan sebagai data pembangunan keluarga berikutnya,” terang Edy.

Dia menyebut awalnya total ada 97.242 keluarga yang menjadi sasaran pendataan keluarga, Jumlah itu berdasarkan basis data hasil pemetaan keluarga tahun 2020 oleh kader dan penyuluh KB dan data hasil pendataan keluarga periode sebelumnya. Pendataan keluarga menyasar warga yang bertempat tinggal di Kota Yogyakarta baik yang memiliki KTP Kota Yogyakarta maupun KTP luar Yogyakarta.

“Dari hasil pendataan dibandingkan data awal berkurang sekitar 7.000 keluarga. Data berkurang itu wajar karena penetapan data awal sasaran dari pendataan periode lima tahun sebelumya, data informasi kader dan ditambah angka keamanan agar kader benar-benar mengecek, Maka otomatis dari pendataan ada pengurangan itu wajar,” jelasnya.

Dalam pendataan keluarga itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Kota Yogyakarta melibatkan 706 kader dengan mendatangi rumah warga dan menerapkan protokol kesehatan. Lingkup pendataan keluarga terkait data kependudukan seperti nomor induk kependudukan, data kepesertaan KB, status kehamilan, pembangunan keluarga terkait konflik keluarga hingga mendata anak terindikasi stunting. (Tri)