Qanita Qamarani siswi kelas VII SMP 5 Yogyakarta akan mengikuti Tunza
International Children’s Conference On Environment (ICCE) 2008 di
Stavanger Norwegia pada 16-21 Juni mendatang.
Berkesempatan bertemu dengan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto, Senin
(12/05), Qanita menceritakan terpilihnya dia ke TUNZA berkat penelitian
kecilnya bertema ”Creating Change”. Qanita mengakampanyekan menanam pohon
mulai dari desa tempat tinggalnya. Menurutnya, menanam pohon mempunyai
kekuatan universal di berbagai budaya dan segala lapisan masyarakat.
Karena menanam pohon dapat dilakukan oleh siapa saja, baik muda-tua,
kaya-miskin, laki-perempuan, anak-anak – orang dewasa dan semuanya. Ia
melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungannya bersama masyarakat.
Walikota menyatakan apresiasinya yang tinggi terhadap proses kreatif yang
telah dilakukan Qanita hingga membuahkan hasil. Walikota sangat bangga
dengan prestasi generasi muda seperti Qanita, ”Saya bangga sekali, apa
yang dilakukan Qanita bisa menjadi ikon anak yang cinta lingkungan”
ujarnya.
Tunza adalah konferensi internasional anak-anak tentang lingkungan hidup
yang diselenggarakan oleh United Nation Environment Programme (UNEP)
bekerjasama dengan Young Agenda 21. Konferensi UNEP’s Tunza mengacu pada
agenda 21 yang telah diratifikasi oleh para pemimpin dunia pada tahun
1992 dalam suatu pertemuan World Summit for Environment and Development
di Kota Rio de Janeiro Brazilia. Dalam salah satu klausa agenda 21
meminta kepada anak-anak dan orang-orang muda agar mempunyai perhatian
khusus pada lingkungan hidup di masa mendatang dan pemerintah harus
menyediakan ”ruang bermain” untuk mengakomodasi suara mereka dimanapun
berada.
Dalam konferensi tersebut diharapkan bisa dicapai tujuan untuk
meningkatkan pemahaman anak-anak tentang lingkungannya melalui pertukaran
budaya dan pengalaman para peserta. Akan didemonstrasikan berbagai
gagasan segar dalam mengelola lingkungan lebih baik. Konferensi ini
memberikan kepada para peserta untuk mengenal lebih jauh problematika
lingkungan di tempat masing-masing. Menginspirasi anak-anak untuk
berpikir global dan berbuat lokal sesuai kekuatan jenius lokal dan sudah
pasti menyenangkan dan bergembira.
Tahun lalu Qanita juga terpilih mengikuti Children’s Conference on
Climate Change (CCCC) di Surabaya pada 26-30 November 2007 dalam rangka
menyambut United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC)
di Bali. CCCC mendeklarasikan ”Surabaya Declaration” yang kemudian dibaca
oleh wakil peserta CCCC pada UNFCCC Bali pada tanggal 3-14 Desember 2007.
Hasil konferensi CCCC Surabaya dipresentasikan oleh Qanita pada Pameran
Pendidikan di Taman Pintar Yogyakarta beberapa waktu lalu dalam bentuk
Majalah Dinding.
Qanita yang didampingi kedua orangtuanya Bp Ahmad Saifudin dan Ibu Yuni
Purnamawati ini juga mempunyai hobi melukis. Sampai saat ini telah
mengantongi beberapa medali emas, perak dan perunggu dan puluhan
penghargaan lain dari lomba lukis internasional. Salah satu lukisan
Qanita yang menang dalam event internasional dihadiahkan kepada Walikota.
(ism)