PEMKOT SOSIALISASIKAN GERAKAN HEMAT ENERGI LISTRIK
Cadangan energi listrik di
Demikian ungkap Ir, Herman Nugroho, staf ahli Perusahan Listrik Negara pada acara Sosialisasi Hemat Energi Listrik yang diselenggarakan Pemerintah Kota Yogyakarta bekerjasama dengan PLN, Senin (12 /05) di Ruang Utama Atas Balaikota Yogyakarta.
Menurut Herman kenaikan harga BBM mengakibatkan pelanggan besar (bisnis/industri) mengalihkan beban dari pembangkit sendiri ke listrik PLN yang lebih murah karena disubsidi pemerintah. “Akibatnya beban pembangkit PLN meningkat tajam terutama pada waktu beban puncak yakni jam 17.00 sampai 22.00,” ungkap Herman. Dijelaskan, kenaikan beban ini akan menyebabkan cadangan operasi pembangkit semakin menipis bahkan bisa defisit, sehingga dapat terjadi pemadaman listrik. Sementara itu pembangunan pembangkit listrik baru mengalami kendala, anatara lain keterbatasan dana.
Untuk itu lanjut Herman, hemat listrik merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan keandalan pasokan listrik kepada pelanggan. Berkaitan dengan penghematan energi, Perusahan Listrik Negara melakukan sosialisasi Porgram Hemat Listrik.
Herman menjelaskan sasaran program ini bukan untuk menambah pendapatan PLN, tetapi untuk menekan dan mengurangi konsumsi listrik yang kan berdampak pada berkurangnya kebutuhan dan biaya BBM untuk pembangkit listrik, sehingga akan mengurangi besarnya subsidi BBM oleh pemerintah kepada PLN. Juga akan mengurangi beban listrik sistem Jawa Bali pada waktu beban puncak (WBP) sehingga akan menambah cadangan operasi pembangkit sekaligus meningkatkan keandalan pasokan listrik.
“Program ini dilaksanakan PLN dengan ketentuan bila Pelanggan dapat berhemat memakai listrik sampai dengan Batas Hemat, akan membayar sesuai tarip TDL (subsidi). Sedangkan bagi yang memakai listrik melebihi Batas Hemat, maka kelebihan KWH diatas Batas Hemat akan dikenakan tarip Multiguna sebesar Rp. 1.380,-XKWH,” ungkap Herman.
Yang menjadi penekanan dalam program penghematan PLN adalah bagaimana melakukan gotong royong penghematan dari sisi pelanggan. “ Bila pelanggan mau berhemat dengan mematikan lampu 50 watt saja pada waktu beban puncak jam 18.00 sampai 22.00 maka pemadaman bergilir karena defisit sebesar 500 MW tidak akan terjadi,” harap Herman.
Walikota Yogyakarta dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten bidang Pemerintahan Muh. Arifin SH, mengatakan pemborosan energi disinyalir merupakan penyebab terbesar krisis energi listrik yang terkadang dirasakan kecil pengaruhnya. Kondisi ini mengajak kita untuk melakukan gerakan hemat energi listrik, pola konsumsi listrik berlebihan dan tidak berdaya guna harus segera dihilangkan. Salah satunya adalah menggalakkan perilaku hemat energi . Tujuannya agar terbentuk masyarakat yang menyadari pentingnya budaya hemat listrik.
Walikota mengatakan Pemkot Yogyakarta mendukung upaya PLN untuk mengsosialisasikan gerakan nasional hemat energi. Kepada peserta sosialisasi yang terdiri dari para pengusaha, kepala SKPD di lingkungan Pemkot Walikota menghimbau untuk melakukan gerakan penghematan listrik di lingkungan kerjanya. “ Dengan harapan beban biaya listrik di instansi maupun perusahan berkurang sekaligus membantu pelanggan PLN lainnya dalam mendapatkan pasokan listrik. Sehingga strategi pemutusan sementara pembagian energi listrik secara bergilir dapat dihindari,” harap Walikota. (@mix)