Meningkatkan motivasi para pengrajin mengenai masalah kewirausahaan,
Dekranas Kota Yogyakarta menggelar Pelatihan Entrepeunership, di Gedung
PKK Kota Yogyakarta (14/5). Pelatihan yang berlangsung 2 hari ini diikuti
oleh 50 anggota Dekranas Kota Yogyakarta, yang terdiri kelompok pengrajin
kayu, kulit, dan logam; dan kelompok pengrajin batik, border, konveksi
dan home apparel. Menghadirkan narasumber Dra Kuntari Eri Murti,MM dari
PPPTK Seni dan Budaya, Drs Dwi Kuswantoro dari Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil, Dr M Suyanto dari STIMIK AMIKOM, dan Dra Susanti Sahar dari
Yayasan Pecinta Batik Sekar Jagad, serta Alfita Ratna Hapsari owner Kado
Kita.
Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Ibu Hj Dyah Suminar ketika membuka acara ini
mengatakan, Pelatihan ini bertujuan agar produk kerajinan yang dihasilkan
UMKM mampu bersaing secara nasional maupun internasional. Kenaikan harga
BBM tentunya berimbas pada kenaikan harga pokok produk, padahal kekuatan
pasar tidak naik dan akan lebih ketat sehingga pengrajin harus lakukan
efisiensi pada aspek-aspek yang dapat mempengaruhi produk yang inovatif
dengan harga bersaing. Sehingga produk harus dikelola optimal agar
mempunyai daya jual tinggi. Dengan kenaikan harga BBM mendatang, UMKM
pasti akan terkena dampaknya sehingga untuk mengantisipasi hal itu kita
harus melakukan efisiensi. ”Lakukan efisiensi, inovasi agar produk kita
tampil beda,” ujar bu Dyah. ”Kita harus pandai-pandai tunjukkan potensi
keunggulan untuk mencari celah dengan mengoptimalkan kemampuan,”
tandasnya.
Diharapkan dengan mengikuti pelatihan ini para pengrajin yang tergabung
dalam Dekranas Kota Yogyakarta akan mampu meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuan pengrajin khususnya di bidang inovasi desain. (ism)