Walikota Kukuhkan Pokja Bunda Paud Yogya
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengukuhkan Kelompok Kerja (Pokja) Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Yogyakarta masa bakti 2021-2026. Para pengurus Pokja Bunda PAUD tingkat kota, kemantren hingga kelurahan diminta berkomitmen untuk mendukung pelayanan PAUD di masyarakat.
“Masa bakti lima tahun bukan waktu yang singkat. Harus bekerja keras sehingga butuh komitmen yang luar biasa,” kata Haryadi saat pengukuhan Pokja Bunda PAUD Kota Yogyakarta 2021-2026 di Grha Pandawa, Balai Kota, Jumat (18/6/2021).
Menurutnya menjadi tanggung jawab bersama bagi Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menghadirkan PAUD yang menyenangkan dan mendukung tumbuh kembang anak usia dini. Untuk mewujudkan itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Dia juga mengingatkan terkait hakekat PAUD yakni mendidik anak usia dini.
“Hampir semua RW di Yogya sudah ada PAUD. Kami akan mendukung semua. Saya juga minta Mantri di Kemantren juga mendukung. Saya yakin Pokja PAUD dapat melaksanakan amanah dengan baik,” terangnya.
Pihaknya juga mengajak kepada seluruh Bunda PAUD untuk menggerakkan segenap komponen dan sumberdaya di wilayah mewujudkan PAUD holistik integratif yang berkualitas. Hal itu berarti penanganan PAUD secara menyeluruh mencakup layanan gizi, kesehatan, pendidikan pengasuhan dan perlindungan. Hal tersebut juga sesuai dengan pesan Pokja Bunda PAUD DIY.
“Dalam PAUD ada tiga aspek dasar didiklah anak usia dini agar sehat, cerdas dan ceria. Saya harap kesungguhan pengasuh PAUD mendidik anak dengan menyenangkan karena akan memberikan kesan pertama proses pendidikan. Kalau pengasuh galak, anak malas sekolah karena takut,” tutur Haryadi.
Pemkot Yogyakarta mencatat per 17 Juni 2021 ada 692 PAUD dengan total 15.813 siswa di Kota Yogyakarta. Jumlah PAUD itu meliputi 79 Kelompok Bermain, 349 Satuan PAUD Sejenis, 224 TK dan 40 Taman Penitipan Anak. Sedangkan total guru PAUD sebanyak 1.752 dan 1.185 tenaga pendidik PAUD.
Sementara itu Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Yogyakarta Poerwati Soetji Rahayu mengatakan tujuan pembentukkan Pokja Bunda PAUD untuk mendukung pelaksanaan tugas dan peran Bunda PAUD tingkat kota dalam mewujudkan penyelenggaraan PAUD yang berkualitas. Diakuinya di masa pandemi pengelolaan PAUD menjadi tantangan.
“Pembelajaran PAUD menggunakan sistem belajar dari rumah karena kami mengutamakan keselamatan anak karena kasus Covid-19 yang masih naik turun. Pelaksanaan sesuai kemampuan lembaga dan orangtua karena sarana terbatas. Model pembelajaran bisa dengan pemberian tugas seminggu sekali atau sebulan sekali. Misalnya tugas mewarnai,” jelas Soetji.(Tri)