Atlet renang junior Jogja, Alexis Wijaya Ohmar berpamitan kepada Walikota

Atlet renang junior Jogja, Alexis Wijaya Ohmar berpamitan kepada Walikota
Yogyakarta, H Herry Zudianto di Balaikota Timoho, kemarin, menjelang
keberangkatannya ke Thailand untuk berlaga pada ajang SEA Age Group
Swimming Championship 2008 atau kejuaraan renang kelompok umur ASEAN.
Akexis didampingi Ketua KONI Kota Yogyakarta, Suhartono, pelatihnya,
Yohanes Mulyono, dan ayahnya, Setianto.
Pada kesempatan itu, Herry mengaku tidak bisa berbicara banyak, karena
tertegun dengan prestasi Alexis yang masih duduk di bangku kelas I SMP
Stella Duce 1 Yogyakarta. Anak muda kelahiran 28 September 1994 itu sudah
meraih lebih dari 40 medali emas pada ajang kejuaraan nasional, serta
memecahkan beberapa rekor nasional. Sedangkan dalam kejuaraan tingkat
ASEAN di Singapura, tahun lalu, dia menyabet 3 perak dan 1 perunggu.
”Saya berharap kaum muda Jogja kalau dari awal sudah mempunyai
tanda-tanda bibit prestasi, untuk diperhatikan. Satu contoh, ya Alexis
ini. Dengan ketekunan dan semangat berlatih ,bisa membuktikan dia bisa
maju,” kata Herry.
Herry berpesan agar Alexis tidak cepat puas dengan raihan prestasi di
tingkat ASEAN. Dia juga berharap Alexis bisa membawa nama Jogja dengan
meraih prestasi di ajang internasional sekelas Olimpiade beberapa tahun
ke depan.
Alexis mengaku mulai menekuni renang pada umur 5 tahun. Prestasi
pertamanya dicatatkan di Jogja pada 2004. Sejak itu, namanya mulai
berkibar melalui ajang Kejurnas kelompok umur maupun Kejurnas
antarperkumpulan. Dalam kejuaraan invitasi untuk seleksi PON, selain
mendapat tiket ke PON, dia juga berhasil menggondol 4 emas dan 4 perak.
Di tingkat ASEAN, lulusan SD Tarakanita Bumijo itu mulai bertanding pada
2006, namun belum membawa pulang medali. Dalam kejuaraan yang sama setahun
berikutnya, barulah Alexis meraih 3 perak dan 1 perunggu. Dia berharap
bisa menorehkan prestasi lebih baik lagi di Thailand, 20 – 21 Juni
mendatang.
Mulyono mengutarakan, Jogja sebenarnya masih memiliki beberapa bibit
perenang andal seperti Alexis, tetapi kemauan dan kedisiplinan mereka
kurang. Sedangkan Alexis memiliki kedisiplinan tinggi dan kemauan yang
sangat kuat.
”Dia latihan minimal 9 kali seminggu. Jadwalnya, biar nggak berbenturan
dengan belajarnya, dia sendiri yang atur. Alexis ini disiplinnya memang
luar biasa. Jadi tergantung anaknya sendiri. Disiplin, kalau nggak
dibantu bapak - ibu sendiri, ya nggak jadi. Kalau bapak - ibunya kendor,
ya bubar,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Suhartono percaya prestasi Alexis masih bisa
dikembangkan lebih jauh lagi, mengingat usianya yang masih sangat muda.
Dia berharap Alexis bisa meraih prestasi puncak pada PON 2012,
selanjutnya SEA Games, Asian Games, dan kemudian Olimpiade.