Keberadaan alat pengeras suara pada Masjid Sangat Vital, hal ini yang
melandasi workshop Penataan Sound System Masjid se Kota Yogyakarta.
Workshop yang digelar oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Yogyakarta
ini bekerjasama dengan yayasan Masjid Syuhada dan PT. Elsiscom Prima
Karya, berlangsung di Ruang Utama Atas Balaikota Timoho Yogyakarta, Sabtu
(21/06).
Acara yang digelar selama sehari ini dihadiri oleh 200 takmir masjid se
Kota Yogyakarta, DMI Kecamatan se Kota Yogyakarta, organisasi-organisasi
yang bergerak dibidang keagamaan, serta MUI (Majelis Ulama Indonesia).
Dalam kesempatan tersebut ditampilkan pembicara dari Staff Ahli penata
ruang masjid dari UII ( Universitas Islam Indonesia ), staff ahli bidang
pengaturan suara dari PT. Elsiscom Prima Karya, yang memproduksi alat
elektro berlebel TOA. Workshop ini diharapkan selain untuk sarana dakwah
Islam, juga sebagai media silaturahmi antar Takmir Masjid dan memberikan
bekal dan informasi bagi takmir Masjid, terutama tentang penataan sound
system yang baik dan benar.
Dikatakan Ketua Panitia, Drs. H. Abdul Haris, sebagai pengurus DMI sangat
memperhatikan penataan dan penggunaan sound system, karena pada dasarnya
para pengurus Masjid tidak ada yang fokus mengurusi masalah Sound System,
bahkan semua yang aktif di Masjid, baik pengurus maupun hanya sekedar
muazin mengotak-atik alat pengeras suara. ” Kita menyadari bahwa alat
elekro ini sifatnya riskan terjadi kerusakan, ini dari segi teknisnya,
kemudian dari segi penggunaanya, saya masih mendengar suara-suara yang
dikeluarkan dari Masjid itu tidak tertata waktunya, kita ketahui bersama
dengan suara yang kurang bagus, dapat menggangu warga, sedangkan warga
sekitar masjid belum tentu Muslimin,” katanya.
Haris juga mengharapkan, seusainya workshop ini semua Masjid dapat
mengoprasikan alat pengeras suara sesuai dengan kebutuhan dan peraturan
yang telah ditetapkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia. ” Apabila
pengoperasiannya sudah bagus, niscaya tidak akan menimbulkan suara yang
tidak sedap, mbengung misalnya. Kedepannya sound system yang ada di Masjid
betul-betul dapat dinikmati oleh masyarakat, khususnya yang beragama
Islam,” tandas Haris.
Sementara itu dalam sambutannya Kepala Kantor Depag Kota Yogyakarta
Nurudin, SH. MA, mengatakan, kepada pengurus masjid diharapkan
mengirimkan data kepada Dinas Kesehatan melalui Kantor Depag Kota
Yogyakarta untuk mendapatkan jaminan kesehatan. Dari jumlah 436 Masjid
yang ada di Kota Yogyakarta, baru 336 Masjid yang mengirimkan data.
Dikatakan pula Nurudin, selain pengurus masjid, untuk pengurus Gereja,
serta pengurus tempat ibadah lainnya dimohon untuk segera mengumpulkan
data pribadi untuk pengurusan jaminan kesehatan. Pada tahun 2008 ini
Pemkot Yogyakarta memberikan kartu jaminan kesehatan daerah (jamkesda)
bagi pengurus tempat ibadah ada sebanyak 468 orang.