210 PEGAWAI PEMERINTAH KOTA DAPAT PENGHARGAAN

Sebanyak 210 Pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah purna tugas
menerima penghargaan dan kenang-kenangan dari Pemerintah Kota Yogyakarta.
Penyerahan penghargaan dan kenang-kenangan ini berupa Deposito berjumlah
Rp. 1.500.000,00 samapai Rp. 1.800.000,00. Rp. 1.800.000,00 diperuntukan
mereka yang masa kerjanya 25 tahun atau lebih sejumlah 182 orang, dan Rp.
1.500.000,00. bagi mereka yang masa kerjanya kurang dari 25 tahun,
berjumlah 28 pegawai. Acara yang diselenggarakan Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) Kota Yogyakarta ini juga memberikan piagam penghargaan. Dari 210
orang yang menerima penghargaan dan kenang-kenangan terdiri dari 165
Wredatama, janda/duda PNS sejumlah 32 orang serta pensiun atas permintaan
sendiri berjumlah 13 orqng. Acara yang berlangsung Rabu (25/06) di Ruang
Utama Atas
Dikatakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta Suslachah, SH,
pemberian penghargaan dan kenang-kenangan tersebut sesuai dengan
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 10 tahun 2008 tentang Anggaran dan
Pendapatan Belanja Daerah serta sesuai dengan Keputusan Walikota
Yogyakarta Nomor 197/KEP/2008 tentang pemberina tanda penghargaan Kepada
Purna Tugas Pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta. Para penerima penghargaan
dan kenang-kenangan ini Purna Tugas tahun 2008, TMT dari 1 Januari sampai
dengan 1 Juni 2008. ” Kami berharap penghargaan tersebut jangan dinilai
dari materinya, namun mohon dinilai itikad baik Pemerintah Kota
Yogyakarta yang telah memberikan penghargaan atas jasa-jasa yang telah
diberikan selama ini, ” katanya.
Sementara itu Walikota Yogyakarta dalam sambutanya mengatakan, ucapan
terimakasih kepada para purna tugas yang telah memberikan dedikasinya
untuk melayani masyarakat Kota Yogyakarta. Herry berkeyakinan bahwa para
pegawai yang telah purna meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi Kota
Yogyakarta. Hal ini tentunya menjadi kenangan manis selama pengabdian.
Selama melayani Warga Kota Yogyakarta kiranya menjadikan amal kebaikan,
karena bekerja dan melayani merupakan ibadah. ” Sebagai kepala pelayan
saya tidak luput dari kesalahan, saya mohon maaf dan dilupakan, segala
tindak-tanduk yang kurang berkenan. Sebagi Herry Zudianto harapan saya
maaf apabila ada hal yang kurang berkenan dalam komunikasi pribadi,”
tutur Herry.
Dikatan Herry, kenang-kenangan yang telah diberikan bukan sesuatu yang
berarti, tetapi jadikanlah sesuatu simbul penghargaan yang
setinggi-tingginya atas semua pengabdian, serta karya nyata di Kota
Yogyakarta ini. Sebenarnya kenangan terindah ada pada waktu masih aktif
sebagai karyawan, dan ini merupakan pesan untuk mereka yang masih aktif
di Pemerintah Kota Yogyakarta, kenangan terbesar harus dicari, dan
diupayakan selama masih aktif bekerja. Untuk mencari kenangan-kenangan,
bekerjalah dengan menghasilkan karya sebesar-besarnya. Tali silaturahmi
yang telah terjalin kiranya tetap terpelihara. ” Apabila kita ketemu
dijalan sapalah saya dengan mesra, dan apabila ada masukan-masukan,
hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan, masukan, kebijakan, karena bapak
ibu sekalian sebagai masyarakat lebih jeli menilai kelemahan-kelemahan
atau hal yang harus ditingakat kan oleh Pemerintah Kota, karena bapak ibu
sekalian telah menjadi bagian dari warga, dapat melihat lebih jernih
hal-hal yang dapat dilakukan, dibanding waktu masih aktif di
Pemerintahan dulu,” tandas Herry.