Sepuluh orang perwira polisi dari PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian)
Jakarta melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Yogyakarta, Kamis
(26/06). Mereka diterima langsung Walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto
bersama Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Drs Rapingun di Operasional
Room Balaikota.
Rombongan mahasiswa PTIK angkatan 50 tahun 2007 ini dipimpin oleh Kabag
Binamitra Poltabes Yogyakarta AKP Gandung. Mereka berdiskusi intensif
dengan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto tentang perkembangan kondisi
Kota Yogyakarta dengan segala peluang, keunggulan dan permasalahan sosial
yang melekat sebagai sebuah kota besar, hingga apa yang dilakukan sebagai
Walikota dalam membangun Jogja.
Menurut Walikota Yogyakarta layak disebut sebagai City Of Tolerance atau
kota yang penuh toleransi. Yogyakarta dengan penduduknya yang majemuk
datang dari berbagai daerah dengan berbagai budaya dan agama, mampu
berakulturasi hingga terbentuk kehidupan yang penuh toleransi dengan
tingkat konflik masyarakat yang tergolong rendah. Menurut Walikota
akulturasi dan toleransi ini perlu dipupuk terus, dan ini tidak bisa
terlepas dari peran masyarakat. Untuk itu Herry selalu terbuka untuk
berdialog dengan siapapun, meskipun dengan yang beda pendapat. Dalam
menyelesaikan setiap konflik Herry selalu menekankan niat baik untuk
berdialog, saling menghormati, punya konsep dan mencari persamaan. ”Saya
selalu mencari persamaan dulu mengobrol untuk menginventaris berbagai
persamaan dengan begitu akan lebih banyak tampak persamaan daripada
perbedaan pendapat,”ujarnya.
Ketika ditanya tentang pendidikan gratis, Herry mengatakan,” Bagi saya
pendidikan bukan gratis, tetapi pendidikan harus terjangkau bagi semua.
Konsep saya jangan bicara uang di depan, setelah masuk silahkan
diskusikan, yang mampu bayar berapa dan yang nggak mampu berapa, karena
kalau gratis yang mampu akan ikut menikmati.”
Komitmen Herry Zudianto sebagai Walikota adalah ”ingin merasa dimiliki
dan memiliki”. ”Saya ingin selalu merasa dimiliki oleh warga Jogja karena
itu saya selalu berusaha untuk dekat dengan mereka.” tandas Herry. Dalam
membangun kota Herry juga menerapkan konsep bahwa Kota Yang Ideal dimulai
dari Kampung Ideal. Dengan konsep itu menurut Herry pembangunan kota
dimulai dari pembangunan wilayah atau dimulai dari kampung-kampung.
Dimulai dari kampung-kampung yang ideal akan terbentuk sebuah kota yang
ideal. (ism)