Jalani Isolasi Mandiri di Rumah, Wakil Walikota Yogyakarta Tetap Produktif

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta yang juga Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengumumkan dirinya positif Covid-19 pada Senin petang 19 Juli 2021 lalu.

"Ijinkan kepada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa saat ini saya positif, terpapar Covid 19," ujarnya melalui laman akun media sosial pribadinya dan juga video yang dibagikan beberapa waktu lalu.

Setelah mengetahui apabila dirinya positif Covid-19, ia segera memeriksakan kondisinya ke Rumah Sakit Jogja. " Ada pemeriksaan darah dan paru-paru, kondisi paru-paru bersih dan tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan dari hasil pemeriksaan darah. Dari hasil pemeriksaan ini, maka saya dinyatakan bergejala ringan," ungkapnya.

Meski dirinya terkonfirmasi positif, namun kondisi badannya secara umum sehat, hanya disertai sedikit batuk dan dahak, ia pun melakukan isolasi mandiri di kediamannya. Pada isolasi mandiri hari ke-4 ini, sakit ringan yang dialami orang nomor dua di Kota Yogyakarta ini berangsur hilang.

"Saturasi oksigen 97, saya masih bisa kerja WFH (work from home), Intensitas batuk sudah berkurang. Pilek sudah hilang. Tidak lagi ada keluhan," ujar Wawali, Kamis (22/7/2021).

Pihaknya pun memilih melakukan isolasi dirumah karena dalam aturannya, pasien yang mengalami gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun tetap harus ada pengawasan dari petugas kesehatan. Ia juga merasa lebih nyaman menjalani isolasi di rumah

Meski melakukan isolasi mandiri dirumah, ia pun tetap melakukan pekerjaannya sebagai Wakil Walikota Yogyakarta. Ia kerap memimpin rapat melalui online serta mengawasi pelaksanaan program kerja pada organisasi perangkat daerah (OPD).

"Selain itu saya juga terus memantau perkembangan dan penanganan Covid-19 di Kota Yogyakarta. Saya juga masih menandatangani berkas dokumen pemerintahan," bebernya.

Pihaknya pun memohon doa pada masyarakar agar bisa cepat pulih kembali. Pada kesempatan tersebut, Wawali juga tak henti-hentinya mengingatkan warga masyarakat untuk selalu taat protokol kesehatans, hal ini agar laju penularan virus bisa terkendali dan ditekan.

“Virus ini akan mati dalam waktu 14 hari apabila tidak berpindah ke orang lain. Kalau seluruh masyarakat bisa serentak membatasi aktivitas dan interaksi selama 14 hari, maka harapannya penularan bisa dikendalikan dan virus lenyap. Tetap kompak, jaga kebersamaan dan saling menjaga, melindungi, dan menyelematkan. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan kemampuan sehingga mampu selamat melewati pandemi dengan kemenangan," katanya. (Han)