UPT PKCBM Perketat Pengawasan Kawasan Malioboro

Semenjak PPKM Level 4 yang di terapkan pada tanggal 26 Juli - 2 Agustus 2021, semua aktifitas baik diluar rumah dan lingkungan pekerjaan dibatasi. Tak terkecuali pada kawasan wisata Malioboro. Hal ini disampaikan oleh Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pengelola Kawasan Cagar Budaya Malioboro, Ekwanto.

" Adanya pembatasan hingga 2 Agustus, PKL dilonggarkan dengan diperbolehkan berjualan, namun dibatasi, boleh berjualan hingga pukul 8 malam saja, ini berlaku baik lesehan, angkringan dan para pedagaang kaki lima yang ada dikawasan malioboro," Kata Ekwanto.

Banyaknya Lesehan dan angkringan yang dimaksud adalah mereka yang menyajikan makanan dengan makan ditempat. '' Tetapi untuk makan di tempat, hanya dibatasi tiga orang dengan kurun waktu 20 menit saja. Jika masih ada kerumunan lebih dari tiga orang maka petugas akan membubarkan," ujarnya.

Khusus untuk toko obat seperti apotik masih diperkenankan untuk membuka tokonya selama 24 jam. Lalu, untuk mall seperti Mall Malioboro harus tutup sementara hingga PPKM slesai, terkecuali   konter-konter yang diperkenankan untuk buka sehingga mall di tutup tetapi harus memberikan akses keluar masuk pada konter-konter yang ada didalam mall. 

"Untuk kelanjutannya kami belum tahu apakah PPKM ini akan diperpanjang atau selesai. Kami menunggu dari pusat untuk perubahan tersebut,'' Kata Ekwanto.

Terkait dengan kerumunan, bagi pengunjung dibatasi, sehingga perzona kanan dan kiri dibatasi hanya 200 orang saja yang boleh masuk area Malioboro. Namun hingga saat ini terlihat pengunjung Malioboro cenderung sepi atau sangat landai. 

'' Nantinya untuk mengurangi terjadinya kerumunan tidak ada pengunjung yang duduk-duduk dikursi sepanjang malioboro dalam waktu lama, akan ada petugas yang berjaga demi keamanan pengunjung. Untuk arus jalan malioboro sendiri mulai pukul 18.00 - 21.00 WIB masih ditutup, tidak ada armada masuk ke malioboro sehingga toko-toko juga belum semuanya buka, hanya sekitar 25 persen  saja yang buka," jelasnya.

Setiap harinya UPT Pengelola Kawasan Cagar Budaya Malioboro   menugaskan tiga anggota yang diutus untuk melaksanakan tugas dalam mengurangi kerumunan walaupun sampai saat ini malioboro cenderung landai dan sepi.

'' Harapan kami kepada masyarakat Kota Yogyakarta selama belum benar-benar save kita semua saling menjaga mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Tidak usah bepergian jauh. Sekarang yang terjadi adalah orang lebih memilih quality tourism, orang-orang sudah mulai berfikir aman atau tidak jika berkunjung kemanapun itu. Sehingga orang-orang semuanya diharapkan juga bisa berfikir seperti ini. Semoga masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada,'' ungkapnya.(Hes)