Kelurahan Terban Raih Juara Pertama dalam Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat DIY

Segudang inovasi yang terdapat di Kelurahan Terban, Gondokusuman Kota Yogyakarta berhasil membawa Kelurahan ini meraih peringkat terbaik pertama dalam lomba desa dan kelurahan tingkat DIY.

Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam XI digelar di gedhong Pracimasana komplek Kepatihan, Jumat (13/8/2021).

Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan Kelurahan Terban memang memiliki sederet inovasi, selain inovasi yang berhasil memberikan kemudahan pelayanan bagi warganya, Kelurahan Terban juga mempunyai inovasi dalam penanggulangan Covid-19 di wilayahnya.

“Kelurahan Terban memiliki sederet inovasi yang berhasil memberikan kemudahan pelayanan bagi warganya,” ucapnya.

Ia menjelaskan, diantara inovasi yang berhasil digagas yakni lemah teles Terban tanggap Covid-19, program ini khusus untuk memutus penyebaran Covid-19 di Kelurahan Terban.

“Kegiatannya adalah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan penularan Covid-19, .rutin melakukan penyemprotan desinfektan, dan penyaluran bantuan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri,” ujarnya.

Selain program lemah teles terban tanggap Covid-19, Kelurahan Terban juga mempunyai program simbok peduli, yakni pemberian makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil untuk mengatasi stunting dan menekan kematian ibu hamil selama masa pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh PKK Kelurahan Terban

Sementara dari aspek pendidikan anak, Kelurahan Terban memiliki inovasi yang mereka namakan Terban Cerdas. Terban Cerdas adalah sebuah program pendampingan belajar untuk anak anak, dalam aksinya, Kelurahan terban bekerjasama dengan tim dari Jogja Mengajar.

“Kegiatan ini adalah sebuah bentuk respon dalam menghadapi pandemi Covid-19 di sektor pendidikan. Pandemi ini jangan sampai mengendurkan semangat relawan untuk mendidik. Pasalnya, di situasi seperti inilah peran para relawan di komunitas-komunitas sangat dibutuhkan anak-anak,” katanya.

Tak sampai disitu, Kelurahan Terban juga memiliki inovasi yang mereka namakan pagar rewang tangga, yakni pemberian bantuan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di centelkan di pagar rumah.

Untuk pemberdayaan masyarakat, PKK Terban bekerjasama dengan perusahaan jamu mengembangkan tanaman herbal dengan memanfaatkan lahan kosong milik warga yang semula tidak terawat.

Lurah Terban, Narotama menambahkan pengembangan fungsi dan cangkupan kerja Kelurahan Terban terutama pada masa pandemi Covid-19 di titikberatkan pada penerapan e-Government dalam mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari termasuk dalam memberikan pelayanan  kepada  masyarakat.

"Tak sampai disitu di Kelurahan Terban juga fokus pada pemberdayaan potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam upaya pengentasan kemiskinan dan inovasi pelayanan publik," katanya.

Potensi ekonomi di Kelurahan Terban, lanjutnya, sangat banyak dan menyebar di seluruh RW yang ada, sehingga dibagi menjadi kami 4 kluster.

Pertama, kampung Terban sebagai kampung budaya, kuliner dan air. Di kampung Terban ini terdapat 6 RW dengan potensi yang beranekaragam yang sudah memiliki nilai jual baik dengan mendatangkan wisatawan maupun bekerjasama dengan pengusaha lokal dan hotel.

“Kampung Terban memiliki banyak potensi seperti batik shibori, kerajinan daur ulang sampah, ikan cupang, produksi air minum nyess, kuliner bakpia erna, tanaman hias, dan kesenian jatilan,” ungkapnya.

Kedua adalah kampung Sagan, yakni  sebagai kampung budaya, kuliner dan sayur. Di kampung Sagan terdapat 3 RW dimana tema dari Kampung ini adalah kampung budaya, kuliner dan sayur dengan potensi yang ada seperti peternakan ramah lingkungan sapto asri, kebun herbal, batik Shibori, makanan dan kopi, serta terdapat pula bregodo sagan

Ketiga adalah kampung Purbonegaran, tema dari kampung ini adalah kampung budaya, sayur dan herbal dengan potensi yang ada yakni lingkungan bersih, jajanan tradisional, kampung hijau,sarana dan prasarana kebudayaan, serta juga terdapat kerajinan kayu.

Yang terakhir adalah Kampung Resonegaran, kampung ini bertemakan kampung budaya, kuliner dan heritage dengan potensi yang seperti wedang seruni dan nasi bakar, obat tradisional Calcusol, kerajinan batik klasik terbanan, kerajinan logam, serta di kampung Resonegaran ini juga terdapat museum sandi.

Lurah Naro pun mengatakan raihan prestasi tersebut bukan untuk Kalurahan namun dipersembahkan untuk warga masyarakat Terban dan masyarakat Kota Yogya. Ia berharap kemenangan tersebut dapat mendorong warga untuk tetap menjaga semangat dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini. (Han)