Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB)  Kota Yogyakarta mengadakan kegiatan peningkatkan kualitas perlindungan dan pemenuhan hak anak di tingkat Kampung Ramah Anak (KRA), Kamis (2/9) secara daring. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran umum perkembangan KRA di 45 Kelurahan di Kota Yogyakarta.

Kepala Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak (PPHA) DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Sri Isnayanti Sudiasih mengatakan kampung ramah anak dibentuk pada tahun 2011 dengan pengembangan dua Kampung Ramah Anak yang ada di Yogyakarta yang berada di RW 11 Kelurahan Bumijo Kemantren Jetis dan RW 7 Kelurahan Sorosutan Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta.

Dengan adanya dua KRA yang telah di bentuk, jumlah total KRA di Kota Yogyakarta sebanyak 196 KRA. " Sosialisasi hari ini adalah refresh muatan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak di tingkat KRA serta sharing untuk mendapatkan gambaran umum perkembangan KRA di Kota Yogyakarta. Penguatan ini sebenarnya dilakukan oleh Dinas DP3AP2KB setiap tahun. Nantinya setiap KRA mengusulkan kegiatan di dalam Musrenbang Kelurahan yang berkoordinasi dengan Kelurahan Layak Anak,'' ungkapnya.

Ia menambahkan, beberapa Kampung (Rukun Kampung) telah medeklarasikan KRA. Harapannya ke depan KRA akan diintegrasikan dalam Rukun Kampung.

" Saat ini perlu memiliki data dan profil anak di wilayah. Nantinya kami akan menyusun pola dan bentuk kegiatan sesuai profil anak yang ada. Serta mengajukan usulan dalam musrenbang untuk pembiayaannya. Semoga kita selalu menggandeng stake holer wilayah, dunia usaha untuk terlibat bersama menjadikan KRA di Kota Yogyakarta," jelasnya.

Ia mengatakan, dalam waktu dekat akan mendorong Kampung Ramah Anak di tingkat Kampung. Harapannya Strtategi sosial dan kultural akan berkembang lebih efektif dan lebih merata.

" Harapannya bahwa predikat Kota Layak Anak sebagai wujud komitmen bersama bisa diimplementasikan dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak kedepannya," ujarnya. (Hes)