Tombak Kyai Wijoyo Mukti 100 Tahun Tetap Awet

 

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta menggelar kembali prosesi Jamasan Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti 2019 di Balaikota Yogyakarta, Jumat (3/9). Kegiatan ini dipimpin oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dan seluruh karyawan Pemerintahan Kota Yogyakarta, Pamerti Wiji dan Abdi Keprajan di Kota Yogyakarta.

“ Jamasan ini seperti halnya membersihkan barang yang kita miliki. Bahan-bahan yang memang dipakai ini untuk menjaga keawetan dari pusaka. Jika tidak selalu kita bersihkan  maka pusaka tadi atau tombak akan cepat rusak, korosif dan cepat karatan. Kita harus senantiasa merawat ini agar awet,” ungkap Heroe Poerwadi.

Heroe Poerwadi selaku pimpinan jamasan mengungkapkan, Pusaka Tombak Kyai Wijoyo Mukti adalah lambang sekaligus harapan Gubernur DIY kepada Pemkot Yogyakarta agar bisa membawa masyarakat lebih sejahtera.

“ Ibaratnya ini adalah kepercayaan raja atau ngarso dalem kepada kami yang mengemban tugas demi kemajuan Kota Yogyakarta agar membawa kesejahteraan bagi warga Kota Yogyakarta. Pusaka tersebut sudah berumur lebih dari 100 tahun dan terlihat masih utuh, ini menunjukkan bahwa Pemkot Yogyakarta merawatnya dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Dinbud) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan, jamasan ini sebagai bentuk penghormatan dan merawat pusaka yang sudah diamanahkan kepada Pemkot Yogya. Setiap tahunnya dibersihkan untuk menjaga keawetannya.

“ Jamasan pusaka memag kita yang diamanahkan untuk kemudian dirawat dan dilestarikan sebagai bagian dari budaya dan untuk saat ini memang jamasan tetap dilaksanakan, tentu dengan protokol kesehatan yang tertib dan sangat ketat, sehingga kita tidak mengundang banyak orang,” ungkapnya.

Yetti menambahkan, saat pelaksanaan jamasan peserta sangat terbatas, artinya jika biasanya banyak dari pusakawan yang  datang, demi mengurangi kerumunan hanya beberapa saja yang hadir dalam acara tersebut.

“ Saat ini hanya satu pusaka karena memang dalam kondisi pandemi kita harus terbatas sehingga ini yang harus kita lakukan. Tetap kita lakukan kegiatan yang terkait dengan apa yang disampaikan Wakil Walikota Yogya sebagai bagian dari pelestarian budaya dilakukan dengan tertib dan memenuhi prokes dengan baik,” jelasnya. (Hes)