Perluas Program Bunda Mengajar di Tiga Kelurahan Yogya

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi membuka program pemberdayaan masyarakat Bunda Mengajar tahun ke-4. Program yang digagas PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) dengan Human Initiative (HI) DIY itu pada tahun ini diperluas di tiga kelurahan di Kota Yogyakarta. Melalui program itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kader untuk mengedukasi masyarakat di bidang kesehatan dan gizi.

“Semoga gerakan Bunda Mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kapasitas ibu- ibu PKK dan kader di masyarakat juga mampu memberikan pemahaman kepada para ibu-ibu muda yang mempunyai balita dan bayi bisa hidup lebih sehat,” kata Heroe saat membuka program Bunda Mengajar 4 di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (9/9/2021).

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada PT Sarihusada grup Danone dan HI DIY yang sudah menjalankan program itu sejak lama di Kota Yogyakarta. Heroe menilai  program tersebut berdampak baik untuk Kota Yogyakarta, terutama terkait mengentaskan masalah stunting.

“Stunting menjadi salah satu PR yang harus dikerjakan. Sudah turun (angkanya) tapi menjadi komitmen kami agar tidak boleh ada lagi stunting tumbuh di Yogya. Segala upaya dilakukan untuk zero stunting di Yogya,” paparnya.

Heroe menyatakan selain stunting, persoalan demam berdarah dan tuberculosis juga menjadi masalah. Untuk mengatasi tiga hal itu, lanjutnya, yang pertama dilakukan adalah penataan lingkungan yang bersih dan baik. Oleh karena itu pihaknya meminta masing- masing perangkat daerah Pemkot Yogyakarta untuk mengkonsolidasikan bahwa penataan kawasan menjadi prioritas untuk mengentaskan masyarakat.

“Korporasi seperti PT Sarihusada dan komunitas seperti HI sudah masuk. Kampus juga akan diajak masuk untuk mengatasi persoalan stunting. Maka Pemkot Yogya harus hadir untuk menutup semua yang belum dan memperkuat yang sudah dilakukan. Ini adalah gerakan sinergi Gandeng Gendong,” terang Heroe.

Pihaknya juga mendorong Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk terus memberikan informasi dan edukasi kepada para ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi serta balita terkait stunting dengan memanfaatkan grup- grup komunikasi di telepon selular. Termasuk upaya pengembangan nutrisi agar bisa terpenuhi.

Sementara itu Arif Sosiawan, Plant Manager Sarihusada Jogja Factory mengatakan program Bunda Mengajar berawal dari program Rumah Srikandi pada tahun 2010 di Rw 11 Kampung Badran Kelurahan Bumijo Kota Yogyakarta. Pada tahun ini program Bunda Mengajar diperluas di 3 kelurahan Kota Yogyakarta yakni Kelurahan Bumijo, Kelurahan Kricak dan Kelurahan Wirobrajan. Target peserta Bunda Mengajar adalah kader posyandu atau kelurahan dengan 100 penerima manfaat dan ibu balita atau posyandu sebanyak 120 penerima manfaat.

“Program Bunda Mengajar adalah pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, gizi, perilaku hidup bersih dan sehat serta akses pangan keluarga. Program dalam wujud peningkatan kapasitas kader dengan pelatihan- pelatihan dengan harapan kader lebih lebih kompetensi untuk membangun wilayah masing-masing,” jelas Arif.

Sustainability Director-Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menambahkan kasus stunting, kekurangan gizi dan air bersih menjadi perhatian korporasinya. Oleh sebab itu Danone Indonesia melalui PT SGM bersama pemerintah setempat mengatasi persoalan tersebut. (Tri)