Dindikpora Serahkan Penghargaan Lomba Haornas Ke-38

 

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta menyerahkan piala dan piagam penghargaan bagi juara Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) SD Cabang Pencak Silat Nomor Pertandingan Jurus Tunggal Putra dan Putri, KOSN SMP Cabang Olahraga Karate Nomor Pertandingan Kata Perorangan Putra dan Putri, KOSN  Cabor Pencak Silat Nomor Pertandingan Jurus Tunggal Putri, Gala Siswa Indonesia tingkat Kota Yogyakarta Tahun 2021 dan Lomba Senam SKJ antar SD se-Kota Yogyakarta.

Penghargaan tersebut diberikan dalam peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) Ke-38 Tahun 2021 yang digelar oleh Dindikpora Kota Yogyakarta, Jumat (10/11) di Dindikpora Kota Yogyakarta.

Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Dindikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori, didampingi Sekretaris Dindikpora Kota Yogyakarta Dedi Budiono dan  Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dindikpora Kota Yogyakarta Agus Trimadi, serta jajaran struktural Dindikpora Kota Yogyakarta.

Tak hanya memberikan penghargaan, Dindikpora juga memberikan tali asih kepada siswa siswi sekolah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta yang menjadi juara. 

''Kegiatan ini digelar untuk memeriahkan Haornas Ke-38, yang diunggulkan tidak hanya olahraga tetapi juga kepemudaan. Nantinya terus menerus akan dikembangkan. Pada saat ini kita lebih ke olahraga tradisional,'' ungkap Agus Trimadi. 

Ia menambahkan olahraga tradisional ini merupakan tahun pertama diadakan namun baru pada lomba senam 'jadul' '' Nanti ke depan tidak menutup kemungkinan olahraga tradisional seperti gobak sodor, jemparingan, egrang, ketapel dan lainnya karena ini juga dalam masa pandemi sehingga kami membatasi dulu agar tidak terjadi kerumunan dan tetap mematuhi protokol kesehatan,"  tambahnya.

Agus Trimadi mengatakan, di tahun ini sebanyak 70 peserta dari seluruh SD Negeri maupun SD Swasta se-Kota Yogyakarta mengikuti perlombaan terasebut. " Untuk perlombaan senam ini juga diselenggarakan dengan cara daring dimana peserta mengirimkan video senam dari sekolahnya masing-masing yang proses penjuriannya dilaksanakan pada 8 dan 9 September 2021 lalu," jelas Agus. 

Harapannya ini sebagai kegiatan pembinaan olahraga di usia dini, sehingga siswa siswi dapat mengenalkan olahraga tradisional yang saat ini sudah mulai luntur.

'' Saat ini anak-anak sudah mulai lupa akan permainan rakyat, maka ini tugas dan tanggungjawab kami untuk tetap nguri nguri permainan budaya tersebut. Ini juga sebagai awal untuk ke depannya nanti membentuk permainan tradisional menjadi ekstrakulikuler di sekolah-sekolah," ujar Agus Trimadi. (Hes)