BRONTOKUSUMAN JAWARA UPGK

Kelurahan Brontokusuman mewakili Kota Yogyakarta dan maju ke tingkat Propinsi dalam Evaluasi Kinerja Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Kelurahan Demangan telah terpilih sebagai lokasi terbaik Evaluasi Kinerja UPGK Tingkat Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu.

 
Tim Penilai Evaluasi Kinerja YPGK Tingkat DIY yang dipimpin Surojo,SH, diterima di Kantor Kelurahan Brontokusuman (12/08), oleh Asisten III Drs Hardono, lurah Brontokusuman dan Camat Mergangsan beserta pengurus TP PKK Kelurahan dan Kota. Dihadiri pula warga masyarakat yang tergabung dalam kegiatan kader gizi dan Posyandu.
 

Wakil Walikota Haryadi Suyuti dalam sambutan yang disampaikan Asisten III Drs Hardono mengatakan, Pemerintah KotaYogyakarta memandang bahwa masalah gizi masyarakat harus ditangani melalui kebijakan dan program secara komprehensif, holistik dan berkelanjutan dengan memberdayakan masyarakat.

 

Menurut Wawali, Lomba UPGK pada dasarnya merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kesadaran bagi kita semua warga masyarakat pentingnya kebiasaan hidup sehat dan pola makan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Disadari bahwa kecukupan nutrisi sangat berpengaruh dalam pembangunan sumber daya manusia. Sehingga upaya memperbaiki kondisi kesehatan ibu dan anak termasuk di dalamnya meningkatkan status gizi dan penurunan angka kematian dimaksudkan untuk menghindari kejadian mal nutrisi yang akan mempengaruhi kualitas generasi masa depan sebagai aset bangsa.

 

Menurut Lurah Brontokusuman, Purbatin Sukarsana, Kegiatan UPGK di Brontokusuman salah satunya dilakukan dengan Survey Mawas Diri untuk mengenali keadaan dan masalah gizi sehingga dapat dilakukan upaya sedini mungkin untuk mengatasi. Survey dilakukan oleh kader kesehatan  antara lain meliputi register bayi, register balita, register ibu hamil, form pemantau ibu hamil, register WUS/PUS, pantauan jentik berkala dan pemantauan ASI. Menurutnya di Kelurahan Brontokusuman masalah gizi selalu dipantau dengan memperhatikan priorotas Kurang Protein Gizi (KEP), Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).

 
Dalam rangka mengatasi masalah gizi, Pemerintah Kota Yogyakarta telah melaksanaka program UPGK yang meliputi kegiatan penyuluhan gizi masyarakat, pelayanan gizi termasuk pemantauan pertumbuhan balita melalui penimbangan setiap bulan serta pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman kesehatan keluarga. Sedangkan upaya revitalisasi UPGK yang telah dilaksanakan antara lain : 1. Revitalisasi Posyandu melalui Sistem Pencatatan Pelaporan Posyandu Spesifik Kota Yogyakarta, 2. Refreshing Kader Posyandu, 3. Bantuan Operasional bagi 632 posyandu, 4. Pendampingan kader bagi ibu hamil, 5. Pendampingan kader bagi balita gizi buruk, 6. Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi buruk, ibu hamil dan anak sekolah. (isma)