Kampung Tangguh Tertib Sinergikan Penanganan Bencana dan Taat Aturan

Wakil Walikota Yogyakarta,Heroe Poerwadi hadiri deklarasi Kampung Panca Tertib ke 92 pada hari Sabtu (25/9) di Ruang Terbuka Hijau Publik Kelurahan Bener. Turut hadir Anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta/Tri Kaloka, Kasatpol-PP, Kepala Pelaksana BPBD, Mantri Pamongpraja, Kapolsek, Danramil, Lurah Bener, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah, KTB dan tokoh masyarakat di Kelurahan Bener.

Dalam arahannya Heroe Poerwadi menyampaikan apresiasi pada warga Kelurahan Bener yang tak henti-hentinya beraktifitas meski di saat Pandemi. Potensi warga yang seperti ini hendaknya ditingkatkan dalam aktifitas pengembangan kawasan yang mampu mengangkat sektor ekonomi. Seperti adanya potensi pariwisata dan budaya yang bisa diolah agar bisa memberi nilai lebih bagi relawan. Dengan demikian kegiatan bisa hidup dan menghidupi relawan dalam simbiosis mutualisme

“Para relawan yang telah mendarma baktikan dirinya hendaknya diarahkan dalam program percepatan pembangunan kampung yang bisa meningkatkan kesejahteraannya,” kata Heroe

Selanjutnya Heroe juga menuturkan adanya berbagai program kegiatan Pemkot di kampung hendaknya disatukan dan disinergikan sehingga tidak ada ungkapan yang menyebutkan bahwa ini kegiatan kebencanaan, ini kegiatan ketertiban, ini kegiatan ramah anak, ke depan yang ada adalah kegiatan bersama yang diselesaikan bersama apabila ada permasalahan di dalamnya.

“Mari kita bangun kampung tangguh dan tertib dimana di dalamnya berisi warga yang tanggap dan tangguh dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan serta memiliki ketaatan terhadap peraturan,” Imbuh Heroe.

Agus Winarto, Kasatpol-PP dengan didampingi Nur Hidayat, Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, menuturkan bahwa saat ini tengah mengkolaborasikan kegiatan kampung panca tertib, kampung tangguh bencana, dalam satu kesatuan program yang saling terkait dan terintegrasi.

“Dimulai dari Kampung panca tertib Bener kami kembangkan kolaborasi, kerjasama, sinergitas kegiatan dengan program kampung yang lain seperti kampung tangguh bencana menjadi kampung tangguh tertib,” tutur Agus.

Selain itu Agus juga menuturkan bahwa kampung panca tertib merupakan upaya pembudayaan ketaatan atau ketertiban masyarakat dalam pelaksanaan peraturan. Jika ketertiban sudah menjadi budaya maka tidak akan lagi upaya represif dalam penegakan peraturan.

“Seperti halnya di Bener dimana masyarakat memprioritaskan masalah peizinan kos-kosan dan akulturasi budaya antara masyarakat dengan warga yang kos di bener,” papar Agus.

Selanjutnya dijelaskan Agus bahwa penyelenggaraan kos-kosan hendaknya ada induk semang yang mengawasi dan bila mungkin mengedukasi anak kos bagaimana budaya di lingkungan serta sebagai jembatan komunikasi dan kebersamaan antara warga dengan anak kos. (ant)