WJNC #6 Digelar dengan Protokol Kesehatan Ketat
Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #6 sebagai puncak acara HUT Ke-265 Kota Yogyakarta akan diselenggarakan secara virtual karena masih dalam kondisi pandemi. Masyarakat dapat menyaksikan perhelatan tahunan ini melalui kanal Youtube Pemkot Jogja. Selain itu, Pemkot Yogya akan mengerahkan Satpol PP untuk memantau dan mengkondisikan lapangan agar tidak ada kerumunan orang di sekitar lokasi pengambilan gambar.
Hal itu disampaikan Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti selaku narasumber saat memberikan arahan dalam Workshop WJNC #6 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta pada Rabu (29/9) di Hotel The Alana Malioboro Yogyakarta.
Haryadi menyampaikan apresiasi pada pelaku seni yang telah berpartisipasi dalam WJNC dan meminta sebelum dilakukan pementasan akan dilakukan rapid antigen dan telah vaksin minimal dosis satu.
“Kami tidak ingin ada klaster baru pasca WJNC oleh karena itu setiap orang yang terlibat harus melaksanakan protokol kesehatan, bahkan dalam pementasan kesenian pun harus tetap mengenakan masker,” kata Haryadi.
Pemkot Yogya ingin menjadi contoh dalam penyelenggaraan even virtual dengan cara semua yang terlibat dalam pementasan WJNC wajib disiplin prokes dan sudah divaksin minimal dosis satu. Selain itu juga akan dideklarasikan Kota Yogaykarta tuntas vaksin dimana warganya telah tervaksin 100 persen.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menuturkan bahwa para penampil dari 14 kemantren yang terbagi dalam empat stage telah berlatih keras dalam persiapan WJNC.
Perhelatan WJNC saat ini merupakan upaya untuk memberikan alternatif pementasan seni pertunjukan yang dilakukan dalam kodisi pandemi dengan protokol kesehatan yang ketat, termasuk dalam desain kostum yang telah dibuat selaras dengan masker yang akan dikenakan pada saat pentas.
“Mudah-mudahan meski dalam keterbatasan sebagai akibat adanya pandemi Covid-19, kita bisa menghadirkan pertunjukan virtual WJNC #6 yang mampu menjadi salah satu ikon pariwisata dan selalu ada di hati masyarakat Yogyakarta, nasional bahkan internasional,” kata Wahyu.
KPH Notonegoro yang juga sebagai narasumber dalam workshop teresebut menyampaikan bahwa meski sulit untuk bersaing dengan Brasil dalam pelaksanaan festival yang melibatkan banyak orang namun Yogya bisa membuat festival yang unik, berciri khas lokal yang tidak ada duanya.
“Kita buat festival yang prasojo atau terkesan lugu, unik, berciri khas lokal yang mencerminkan orisinalitas dalam kemasan menarik sehingga dicari dan diminati oleh orang asing,” jelas Notonegoro.
Lebih lanjut Notonegoro berpesan dalam pementasan hendaknya unsur nyawiji, greget, sengguh ora mingkuh ada agar antara wiraga dan wirama menjadi satu kesatuan yang harmonis.
Workshop Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #6 yang dibuka oleh Asisten Kesra Setda Kota Yogyakarta Sisruwadi tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Trihastono, Kepala Dinas Pariwisata beserta jajarannya, perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah, 14 Kemantren, Sutradara, tim kreatif dan penanggungjawab pementasan seni budaya dari 14 kemantren dan pemangku kebijakan. Dalam workshop itu juga dilakukan presentasi dari empat stage yang dilanjutkan dengan arahan dan dialog dengan Walikota Yogyakarta. (Ant)