Pemkot Yogya Sinergi BUMD Tingkatkan Pelayanan ke Masyarakat   

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mendorong sinergi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Penyertaan modal yang diberikan Pemkot Yogyakarta kepada BUMD diharapkan berdampak pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

“Jumlah modal yang kami setor terus berimplikasi kepada semakin besar pelayanan kepada masyarakat. Itulah amanat yang kami berikan kepada direksi BUMD, karena posisi walikota adalah kuasa pemilik modal,” kata Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam bincang monitoring dan evaluasi BUMD Pemkot Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (30/9/2021).

Haryadi menyampaikan dengan penempatan modal Pemkot Yogyakarta di BUMD maka banyak komitmen, fungsi dan tugas BUMD yang berujung pada mempercepat jangkauan pelayanan kepada masyarakat melalui bidang masing-masing. Pemkot Yogyakarta menempatkan modal di 4 BUMD yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta, Bank Jogja, Bank BPD DIY Cabang Senopati Kota Yogyakarta dan Jogjatama Vishesha (Xt Square).

“Bank Jogja misalnya mempercepat proses pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya UMKM. Sama halnya dengan BPD Senopati dengan pengembangan pelayanan IT. Sama tugasnya tapi spesialisasinya beda. Saya pastikan tidak ada yang bertabrakan antara satu dengan yang lain,” terangnya.

Sedangkan PDAM Tirtamarta dengan pengembangan sistem penyediaan air minum dan produk air minum dalam kemasan Ayo atau Air Yogyakarta. Jogjatama Vishesha menyediakan unit bisnis retail dan rest area, wisata, kuliner akan dikembangkan  serta diharapkan menjadi aneka usaha Pemkot Yogyakarta.

Haryadi menyatakan sebelum menyampaikan target, Pemkot Yogyakarta juga memotret potensi BUMD. Capaian BUMD diukur dari capaian pelayanan ke masyarakat dan nilai untung atau rugi. BUMD tidak semata mengejar pendapatan, tapi pelayanan ke masyarakat. Di samping itu lewat penghargaan yang diterima BUMD menunjukan pembinaan BUMD sudah sesuai jalur tata kelola yang baik.

“BUMD yang ada, kami bina terus untuk melaksanakan sinergitas. Misal pembayaran layanan PDAM bisa melalui bank Jogja atau Bank BPD Cabang Senopati. Bagaimana investasi PDAM didukung BPD Senopati atau Bank Jogja, dan barang- barang lain dalam konteks CSR bisa dijual retail melalui Jogjatama Vishesha. Itu adalah bentuk- bentuk sinergi yang kami harapkan untuk lebih bisa menjangkau pelayanan ke masyarakat,” jelas Haryadi.

Untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat BUMD diharapkan saling bersinergi.  Menurutnya resep sinergi antar BUMD Pemkot Yogyakarta adalah guyub rukun gayeng. Konsep itu mendorong terciptanya sinergi untuk jalan bersama-sama. Baik dari level eksekutif BUMD hingga pegawai terkecil dan keluarga pegawai.

Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI, Komedi menilai BUMD Pemkot Yogyakarta dalam kondisi bagus hanya satu yang terdampak pandemi yakni Jogjatama Vishesha. Tapi dari sisi rekam jejak, bagus. Contoh PDAM Tirtamarta biaya yang dikeluarkan dengan harga jual sudah terpenuhi.

“Sinergi antar BUMD sudah berjalan baik tapi perlu ditingkatkan lagi. Penyertaan modal harus dioptimalkan. BUMD tidak boleh mengambil untung terlalu besar tapi  bisa  memberikan pelayanan ke masyarakat,” tambah Komedi.

Sedangkan anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta R Krisma Eka Putra menyebut Badan Anggaran DPRD Kota Yogyakarta menyepakati untuk mendukung kegiatan BUMD ke depan dalam anggaran perubahan 2021 menyertakan modal untuk BUMD Pemkot Yogyakarta. Rinciannya penyertaan modal ke Bank BPD DIY mencapai Rp  40 miliar, Bank Jogja Rp 10 miliar dan PDAM Rp 9 miliar. Diharapkan penyertaan modal itu bisa meningkatkan  pelayanan kepada masyarakat. (Tri)