Pemkot Dapat Bantuan Mobil Laboratorium PCR

 


Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti meninjau satu unit mobil Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR), mobil ini merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI untuk membantu meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19   di Kota Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Air Mancur Balaikota Yogyakarta, Senin (4/10). 

Haryadi mengatakan, mobil laboratorium PCR tersebut dari Kementerian Kesehatan RI. Rencananya akan dimanfaatkan untuk pelayanan laboratorium dan meningkatkan jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 selama bulan Oktober 2021. 

" Barusan ini kita mencoba unit mobil laboratorium bergerak survailens punya Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP). Jadi kita dipinjami terhitung Oktober ini selama satu bulan penuh untuk menambah fungsi survailens kita di tengah masyarakat yakni dalam memaksimalkan tuntasnya vaksinasi ," ungkapnya.

Harapannya setelah dilakukan tes antigen ini, masyarakat memang memiliki hasil negatif. '' Harapannya hasil masyarakat ya negatif semua tapi kalau pun ada yang kita tindak lanjuti, ini merupakan bentuk penguat program vaksin yang sudah optimal. Masyarakat bisa tes antigen bisa PCR dan nanti mobile ya, karena yang swab itu mesti di laboraturium, nanti disini bisa digunakan masyarakat tanpa harus ke laboraturium dan selesainya sangat cepat yakni empat jam keluar hasilnya. Tapi penekanan awal adalah antigen," jelasnya.

Ia mengatakan, Kota Yogyakarta sudah terbilang landai dalam penderita Covid-19. Terlebih sebentar lagi 100 persen bebas vaksin. Namun tidak menutup kemungkinan yang sudah di vaksin masih bisa terkena Covid-19.

" Salah satu upaya menghentikan pandemi ini adalah 3T Testing, Tracing dan Treatment , 5M serta tuntas vaksinasi. Saat ini wilayah Malioboro dan Tugu wajib vaksin dan masker. Mobil ini akan di tempatkan pada event-event tertentu seperti ke acara WJNC," ujarnya.

Fasilitas dari mobil tersebut juga macam-macam, antigen bisa dilihat dan PCR bisa ditunggu. Biar mendapat keyakinan dari pemerintah guna antisipasi gelombang ketiga. Semata-mata karena capaian vaksin di Kota Yogyakarta sangat tinggi dan juga semakin memperkuat testingnya. Karena rata-rata hingga saat ini 90 persen yg meninggal itu adalah yang belum vaksin.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, jumlah pasien Early Warning Score (EWS) atau skor risiko klinisnya juga memiliki maksimal pemeriksaan. Ketika pasien hasil EWS-nya di bawah 10, maka dikategorikan pasien suspek, sedangkan untuk memastikan positif atau negatif COVID-19 perlu kecepatan pengujian spesimennya.

" Adapun kapasitas pemeriksaan mesin, sebanyak 94 spesimen untuk sekali proses selama 4 jam. Keberadaan Mobil Lab PCR dapat membantu pemerintah dalam mengidentifikasi kondisi pasien yang terpapar COVID-19 sehingga memudahkan tim medis melakukan penanganan pasien yang terinfeksi virus tersebut," jelasnya. (Hes)