Wawali Serahkan Hadiah Lomba Permainan Rakyat


Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi bersama Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta memberikan hadiah berupa sebuah sepeda kepada pemenang lomba Festival Permainan Rakyat  yang dilaksanakan secara virtual berbentuk video dalam rangka memeriahkan HUT Ke-265 Kota Jogja. Karya peserta yang dikirim dari 14 kemantren di Kota Yogyakarta ditayangkan pada chanel Youtube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta pada tanggal 1-5 Oktober 2021.

Hadiah ini diberikan langsung Wakil Walikota Yogyakarta kepada tiga pemenang yakni juara satu diberikan kepada Kemantren Kraton Yogyakarta, juara dua diberikan kepada Kemantren Mantrijeron dan juara ketiga diberikan kepada Kemantren Kotagede. 

Tak hanya itu, adapun juara favorit berdasarkan jumlah viewer dari kanal Youtube yakni dengan jumlah 3,1 ribu penonton yang dimenangkan oleh Kemantren Jetis Kota Yogyakarta.

Hal ini membuktikan masih banyak anak-anak yang rindu dan ingin memainkan permainaan jadul walaupun saat ini jarang di temui. Heroe mengatakan, hakekatnya permainan tradisional juga merupakan warisan budaya bangsa dan warisan dari nenek moyang yang keberadaannya harus dilestarikan. Keberadaan dolanan atau permainan tradisional saat ini bisa dikatakan mengkhawatirkan dan hampir terlupakan. Kondisi yang demikian membuat Pemerintah terus berupaya memberikan yang terbaik dalam mempertahankan warisan budaya bangsa.

" Kondisi susah ternyata memberikan kita kekuatan untuk menghadapinya bersama-sama.
Didalm seni budaya kalau kita berfikir positif selalu ada jalan untuk bangkit. Tahun lalu pnya tangkuh tumapak terus berkarya mencapai sesuatu. Untuk tahun ini Tanggap Tanggon Tuwuh merupakan bentuk pencapaian sekarang yang memang luar biasa.  Semoga kedepannya akan menjadi pribadi yanglebih baik lagi," ungkapnya.

Dengan tema tersebut diharapkan Kota Yogyakarta selalu Tanggap dalam menuntaskan kasus Covid-19, dengan Tanggon harapannya masyarakat Kota Yogyakarta bisa menyelesaikan berbagai masalah dan menjadi pribadi yang tangguh, serta Tuwuh harapannya kedepan anak-anak bisa belajar disekolah lagi, wisatawan berdatangan, dan pandai menjaga pertumbuhan lebih baik. 

Harapannya dengan adanya kebiasaan baru ini masyarakat secara mandiri terus beradaptasi  ditengah kondisi pandemi saat ini. Dengan menyesuaikan hiburan pagelaran seni budaya melalui daring atau virtual, sehingga para seniman budayawan tertantang untuk lebih mengekspreiskan bakatnya di depan camera.

" Salah satu tantangan bagi seniman dan budayawan ngelawak didepan camera atau main musik tanpa ditonton merupakan tantangan bagi mereka. Bagaimana para seniman budayawan harus bisa keluar auranya untuk membuat imajinasi bagi para penontonnya. Ini merupakan hal yang baru karena panggung hiburan di masa pandemi ini tidak sama lagi seperti biasanya," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan, festival ini menampilkan permainan anak tradisional secara kelompok maupun individu. Permainan tradisional adalah salah satu bentuk permainan anak-anak, yang berbentuk tradisional dan diwarisi secara turun temurun, serta banyak memiliki variasi. 

" Tujuan diselenggarakan festival ini adalah sebagai bentuk pembinaan, pelestarian serta pengembangan kebudayaan. Permainan rakyat merupakan salah satu aset budaya yang mempunyai ciri khas kebudayaan suatu bangsa dan mempunyai nilai-nilai pendidikan karakter," ujarnya.

Di Kota Yogyakarta sendiri ada banyak sekali permainan rakyat yang cukup dikenal masyarakat namun eksistensinya mulai dilupakan, oleh karena itu diperlukan upaya pelestraian yang tersistematis dan terencana salah satunya dengan menghidupkan kembalo permainan rakyat yang umum dikenal masyarakat Kota Yogyakarta. (Hes)