Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi secara simbolis menyerahkan bantuan Insentif Kaum Rois Kota Yogyakarta Tahun 2021 pada Jumat (8/10) di Ruang Bima Balaikota Yogyakarta. Sebanyak 261 Kaum Rois yang diwakili oleh 30 orang dari berbagai kemantren. 
Bantuan ini diberikan kepada Muhammad Faridulanshor Kemantren Mergangsan dan Trianto dari Kemantren Tegalrejo.

Pemerintah Kota Yogyakarta  mengapresiasi kinerja Kaum Rois yang bernaung dibawah Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta yang terdaftar di Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menerima insentif dari dana Hibah APBD Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2021.

Pada kesempatan ini Kaum Rois yang mengikuti penerimaan dana insentif ini hanya berjumlah 30 orang sebagai perwakilan, dikarenakan saat ini masih situasi PPKM Level 3, sehingga beberapa lainnya menerima insentif yang nantinya akan dijadwalkan oleh seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta.

'' Yang dilakukan Pemkot Yogya dalam membantu insentif ini bukan dalam arti memberikan penghargaan saja ini merupakan perhatian kita kepada kaum Rois. Sehingga tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ditengah masyarakat saling bekerjasama dengan ikut membangun Kota Yogya lebih baik lagi," jelas Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Heroe mengungkapkan, dengan bantuan dari kaum rois, tugas-tugas sosial di masyarakat Pemkot Yogya merasa sangat terbantu.  " Segala sesuatu yang kita upayakan semoga menjadi hasil yang lebih baik. Pesan saya meskipun kami sudah mendeklarasikan tuntas vaksin di Kota Yogya, saya harapkan bapak ibu tetap memberikan contoh dan menghimbau agar masyarakat tetap menjalankan kehidupan ini dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Ia berharap, semoga insentif bantuan ini memberikan manfaat barokah bagi bapak ibu semuanya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kankemenag Kota Yogyakarta Nur Abadi mengtakan, dana hibah diberikan kepada kaum Rois dengan total nilai Rp 1 Juta dalam satu tahun

" Untuk tahun 2021 ini kaum Rois memperoleh dana hibah yang nilainya satu juta dalam setahun. Kita berharap, apa yang diupayakan dan kerja keras dengan bekerja selama 24 jam memperoleh apresiasi atau penghargaan dari Kementrian Agama dan Pemkot Yogyakarta," jelasnya. (Hes)