Pemkot Yogya Akan Gelar Sekolah Demokrasi

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik akan menggelar Sekolah Demokrasi Cerdas Yogyakarta. Kegiatan Sekolah Demokrasi yang menyasar para pemuda pemudi di Kota Yogyakarta itu untuk mendukung demokrasi dan penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

“Kami berkolaborasi dengan Bawaslu Kota Yogyakarta akan mengadakan kegiatan Sekolah Demokrasi. Kami pilih Sekolah Demokrasi ini  untuk mempersiapkan secara dini berkaitan dengan Pemilu serentak di 2024,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta, Budi Santosa dalam jumpa pers di Kantor Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Senin (11/10/2021).

Budi menyatakan Pemilu 2024 adalah pemilu serentak pertama sehingga perlu sebuah konsep dan peta jalan terkait demokrasi ke depan. Pihaknya berharap Pemilu dapat berjalan secara demokratis dan dalam pelaksanaannya masyarakat tidak perlu khawatir dan ketakutan. Selama ini masih ditemui persoalan terkait pemaknaan demokrasi yang tidak sesuai asas seperti provokatif, unsur ujaran kebencian dan berita hoaks. Oleh sebab itu diadakan Sekolah Demokrasi Yogya Cerdas.

“Alumni dari Sekolah Demokrasi harapannya mampu menjadi pembuka jalan atau kalau di media sosial menjadi influencer yang bisa mengarahkan untuk menuju demokrasi yang sesuai aturan,” paparnya.

Sekolah Demokrasi Yogya Cerdas akan diadakan pada 12-13 Oktober 2021 di Kantor Bawaslu Kota Yogyakarta. Ada sekitar 20 orang pemuda pemudi usia 20-40 tahun penduduk Kota Yogyakarta dari Karang Taruna dan Organisasi Masyarakat yang akan mengikuti Sekolah Demokrasi Yogya Cerdas. Materi yang diberikan dalam Sekolah Demokrasi Yogya Cerdas di antaranya tentang demokrasi, kepemimpinan, kearifan lokal, literasi digital, problematika pemilu dan Ansos atau Anti sosial, revolusi serta aksi.

“Mudah- mudahan dengan Sekolah Demokrasi ini bisa menghasilkan minimal masyarakat yang pernah kita berikan Sekolah Demokrasi untuk secara terus menerus melaksanakan demokrasi dan menjadi penyeberluas atau influencer tentang demokrasi,” ucap Budi.

Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Badan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Yogyakarta Widiastuti menambahkan melalui Sekolah Demokrasi juga memberikan wawasan kepada anak muda tentang bagaimana berkontribusi terhadap penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada. Mengingat pengalam Pemilu 2019 membutuhkan kerja fisik dan pada Pemilu 2024 menghadapi pemilu yang tidak sederhana.

“Dibutuhkan partisipasi yang lebih daripada pemilu tahun kemarin agar anak- anak muda ini mau menjadi penyelenggara pemilu. Ini yang juga akan kami sampaikan dalam Sekolah Demokrasi. Kami harap alumni Sekolah Demokrasi bisa berkontribusi dalam penyelenggaran Pemilu 2024 baik sebagai pelaksana maupun penyampai narasi positif,” jelas Widiastuti.

Menurut Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Yogyakarta Tri Agus Inharto urgensi pendidikan politik di Kota Yogyakarta melalui Sekolah Demokrasi Yogya Cerdas. Terutama untuk menghadapi Pemilu dan Pilkada 2024 yang diadakan serempak sehingga bukan perkara mudah apabila tidak mempersiapkan sejak dini.  

“Ini memang berangkat dari urgensitas. Sangat penting. Belum lagi kalau melihat peraturan pemilu dan Pilkada dasarnya sudah beda. Kami sangat berharap melalui Sekolah Demokrasi Yogya Cerdas, Karang Taruna bersama Kesbang dan Bawaslu bisa menjadi influencer dan berani beraksi untuk menyuarakan demokrasi yang menyenangkan, nyaman dan Pancasilais di Yogyakarta,” tandas Agus.(Tri)