Implementasi Smart City Untuk Pengendalian Covid-19

 

 

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti serahkan kenang-kenangan pada narasumber Indo Smart City Forum & Expo (ISCFE) yang bertemakan “Membangun Ekosistem Smart City Berkelanjutan Bagi Penanggulangan Pandemi pada Rabu (13/10) di The Rich Hotel Yogyakarta. Kegiatan terebut diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dengan dihadiri oleh para Walikota se Indonesia dengan didampingi Kepala Dinasnya.

Dalam kesempatan tersebut Haryadi menyampaikan terima kasih dan mengucapkan selamat datang di Yogyakarta serta mengajak para Walikota untuk gowes bersama keesokan harinya.

“Silahkan bapak dan ibu menikmati Kota Yogyakarta dengan bersepeda menyusuri destinasi wisata melalui program Monalisa Tilik Jeron Beteng,” papar Haryadi

Sementara Ketua APEKSI Bima Arya Sugiarto (walikota Bogor) menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah mendorongan pemerintah kota untuk mengoptimalkan implementasi konsep teknologi smart city. Pemanfaatan smart city berdasarkan teknologi informasi dan komunikasi yang tujuan utamanya untuk meningkatkan taraf hidup warga dan layanan pemerintah juga diimplementasikan dalam mengendalikan penyebaran atau penularan Covid-19.

“Ekosistem smart city yang berupa sumber daya manusia, tata kelola dan teknologi merupakan pilihan dalam menghadapi pandemi, namum untuk mewujudkannya perlu dibangun dan diperkuat agar terjaga berkelanjutannya,” kata Arya Bima

Lebih lanjut disampaikan Arya Bima bahwa Konsep Smart City (kota cerdas) adalah kota yang dapat mengelola semua sumber daya secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan berbagai tantangan, menggunakan solusi inovatif, terintegrasi dan berkelanjutan. 

Pengelolaan tersebut semata-mata untuk meningkatkan kualitas hidup warga kota. Dari definisi tersebut, ciri solusi dalam Smart City yaitu berupa pemikiran-pemikiran baru, terintegrasi, antar lembaga pemerintah hingga lembaga non-pemerintah, responsif terhadap persoalan kota serta solusi yang dirancang untuk menjadi solusi berkelanjutan, bukan hanya solusi sesaat.

“Sedikitnya ada tiga aspek ekosistem Kota Cerdas, yaitu cerdas ekonomi, cerdas sosial, dan cerdas lingkungan. Cerdas ekonomi meliputi pengembangan industri, usaha kecil dan menengah, turisme, hingga perbankan . Cerdas sosial meliputi pengembangan kesehatan, pendidikan, layanan publik dan keamanan. Cerdas lingkungan meliputi sektor energi, pengelolaan air, lahan dan udara, pengolahan limbah dan manajemen tata ruang,” jelas Arya Bima.

Dalam kegiatan expo juga ditampilkan potensi dari berbagai daerah baik berupa produk kerajinan, kuliner/olahan pangan, budaya dan juga ditampilkan potensi masing-masing kota. (ant)