KTB Kemetiran Kidul Gelar Simulasi Gempa Bumi
Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD Kota Yogyakarta kembali menggelar gladi lapangan Kampung Tangguh Bencana berupa simulasi gempa bumi pada Minggu (17/10) di halaman nDalem Eyang Honggowongso, Pringgokusuman, Gedongtengen, Yogyakarta.
Simulasi tersebut diawali dengan apel siaga yang dipimpin oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat, Mantri Pamong Praja Gedongtengen, Lurah Pringgokusuman, Babinsa, Babinkamtibmas, Puskesmas, PMI, TAGANA, LPMK dan tokoh masyarakat di Pringgokusuman.
Dalam arahannya Heroe menyampaikan bahwa simulasi ini merupakan bentuk gambaran nyata bila terjadi gempa bumi sehingga harus benar-benar memahami peran dan fungsinya serta apa yang harus dilakukan
“Melalui simulasi kita akan terlatih dan menjadi tanggap dalam bertindak bila terjadi bencana serta tangguh karena kita mampu mengatasinya,” kata Heroe.
Heroe juga menyampaikan meski suasana masih pandemi namun kita tidak boleh lelah dan berhenti berlatih agar kecakapan yang kita miliki semakain terasah. Melalui latihan yang terukur dan berkelanjutan kita juga akan semakin kompak dalam bertindak, bekerjasama dalam sebuah tim yang dinamis.
“Selain berlatih maka peralatan yang kita miliki hendaknya juga dirawat agar pada saatnya dipakai tidak mengecewakan dan bisa dioptimalkan dalam pemakaiannya,’ imbuh Heroe
Ketua Kampung Tangguh Bencana/KTB Kemetiran Kidul Rahmad Jati menuturkan rasa bangga bisa menjadi bagian dari relawan KTB yang senantiasa siap dalam menghadapi bencana.
“Kami telah dilatih oleh BPBD Kota Yogyakarta dalam enam kali pelatihan, dilanjutkan tentang pengetahuan kegawat daruratan hingga gladi lapang berupa simulasi bencana gempa bumi ini,” ungkap Rahmad
Selain pelatihan kami juga diberi inventaris berupa kendaraan viar, gergaji/senso, HT dan peralatan pendukung lainnya kata Rahmad lebih lanjut.
Sementara Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat menegaskan bahwa KTB adalah wahana masyarakat dalam upaya mitigasi bencana agar terbentuk kampung yang tangguh dan tanggap bila terjadi bencana.
“Simulasi yang dilakukan KTB ini, bukan berarti kita berharap terjadi bencana namun upaya agar kita tanggap dan tangguh bila sewakti-waktu terjadi bencana serta mampu meminimalkan jatuhnya korban jiwa dan harta,” tutur Nur.
Setelah apel siaga dilanjutkan dengan simulasi gempa bumi yang dilanjutkan dengan evalusi kegiatan dan penyerahan SK Kepengurusan KTB Kemetiran Kidul oleh Wakil Walikota Yogyakarta. (ant)