Penggunaan Teknologi di Kota Yogya Dukung Terciptanya Aktivitas Produktif


Perkembangan teknologi informasi membuat Pemerintah Kota Yogyakarta terus melakukan inovasi salah satunya dengan mengupayakan wifi publik yang dapat dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat Kota Yogyakarta. Hal itu disampaikan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat membuka Workshop Internet Sehat ‘ Wifi Publik Pemkot Jogja: Akselerasi Transformasi Digital Kota Jogja di Era New Normal’ di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta, Senin (18/10).

Tujuannya selain untuk mendapatkan informasi uptodate, kecanggihan tekhnologi juga bisa mendapatkan peluang-peluang baru dalam masyarakat. Para pelaku usaha pada level mikro dan kecil misalnya, kini memiliki kesempatan yang lebih terbuka untuk memperluas pasar dengan bantuan website, media sosial, atau marketplace.

" Merebaknya pandemi pada awal tahun 2020 secara nyata ’memaksa’ kita semua untuk lebih cepat beradaptasi dengan praktik-praktik digital. Kebutuhan untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik serta adanya pembatasan mobilitas membuat kita, mau tidak mau, harus belajar untuk melakukan berbagai kegiatan dalam aspek kehidupan dengan bantuan teknologi informasi," jelas Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga  melakukan beberapa langkah yang sebenarnya telah dimulai beberapa waktu sebelum pandemi, sebagai bentuk upaya pengembangan smart city atau kota cerdas Yogyakarta.

" Jogja Smart Service adalah salah satu terobosan yang kami dorong untuk menghadapi pandemi. Hingga kini, kurang lebih dari 184 layanan yang dapat diakses melalui JSS. Selain itu, kami juga berupaya menghadirkan akses internet bagi masyarakat secara cuma-cuma melalui pengadaan fasilitas wifi gratis yang saat ini jumlahnya telah mencapai 524 titik dan akan terus bertambah," Kata Heroe Poerwadi.

Sampai saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta tetap optimis, dengan sinergi antara korporat dan komunitas. Nantinya di setiap RW, dapat kedepannya tersedia fasilitas wifi gratis ini secara menyeluruh.

Selain sebagai fasilitas publik, wifi gratis juga memiliki fungsi ekonomi dimasa pandemi, ini merupakan bagian dari percepatan perubahan bekerja,berdagang, berjual beli atau promosi dengan mendekatkan akses publik wifi di masyarakt.

" Akses wifi ini mendorong pertumbuhan ekonomi di masyrakat . Masyarakat mengubah cara berfikir bekerja dan berelasi dimasa sekarang hingga mendatang. Namun Internet harus digunakan dengan sehat untuk kepentingan yang positif," ujarnya.

Heroe berharap, banyaknya akses ini maka perilaku masyarakat harus positif dan memanfaatkan wifi publik dari Pemerintah Kota Yogyakarta.

Kegiatan belajar tidak lagi terbatas pada institusi-institusi formal yang seringkali memiliki keterbatasan seperti ruang, waktu, dan syarat-syarat kepesertaan. Bahkan, tidak berlebihan nampaknya apabila kita sebut bahwa saat ini masyarakat memiliki kemerdekaan yang lebih untuk belajar, baik itu mempelajari suatu ilmu atau keterampilan seperti memasak, berkebun, atau berbicara di depan umum.

Lebih lanjut Heroe Poerwadi menjelaskan bahwa penggunaan teknologi juga harus dikembangkan menuju terciptanya aktivitas-aktivitas produktif ketimbang konsumtif. Dengan demikian, cerita-cerita yang akan terwujud dari kota Yogyakarta adalah kisah tentang keberhasilan pemanfaatan teknologi informasi bukan tentang gagalnya pendidikan sosial, moral, dan etika karena anak-anak kita sibuk bermain handphone atau kisah sedih warga yang terjerat pinjaman online.
" Kami berharap, pelaksanaan workshop internet sehat pada siang hari ini dapat menjadi salah satu sumber informasi yang kredibel untuk memanfaatkan teknologi secara tepat, optimal, dan bermanfaat. Mari, bersama-sama kita sambut era digital dengan peningkatan kompetensi, keberdayaan, dan literasi demi kemakmuran dan kemajuan kota Yogyakarta," ungkapnya. (Hes)