Hasil Panen Loh Jinawi Penuhi Gizi Balita Cegah Stunting

 

 

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi melakukan panen sayur di kebun Loh Jinawi Tegalrejo pada Kamis (21/10). Hadir dalam panen tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Dekan Fakultas Pertanian (UST, UGM, UPN, Mercu Buana, UKDW), Mantri Pamong Praja Tegalrejo, Danramil, Lurah Tegalrejo, Babinsa, LPMK, Gapoktan, tokoh masyarakat dan kelompok tani se-kota Yogyakarta.

Heroe Poerwadi menyampaikan bahwa di kota Yogyakarta banyak kelompok tani yang mengerjakan lahan tidak terpakai milik warga untuk ditanami sayur dan budidaya ikan konsumsi. Lahan kosong yang dikelola tersebut ada yang luasnya mencapai ribuan meter.

“Selain memanfaatkan lahan kosong warga, kelompok tani juga memanfaatkan tanah pemerintah yang belum dibangun, misal tanah yang akan dibangun untuk kantor kelurahan untuk ditanami sayur,” kata Heroe

Heroe juga menjelaskan dengan berkelompok akan terjalin komunikasi dan kebersamaan dalam berkegiatan dan memecahkan masalah yang muncul dimasyarakat.

“Seperti saat ini kita lihat kelompok tani loh jinawi tengah membagikan hasil panen sayurnya untuk warga yang memiliki anak usia balita atau ibu hamil agar tidak terjadi stunting di wilayahnya, hal ini merupakan pelaksanaan dari konsep mbagehi ngluwihi yang mencerminkan gotong royong dan kebersamaan warga dalam satu wilayah,” jelas Heroe.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto menyampaikan bahwa program pertanian sebagian merupakan daur ulang dari program lama yang diberi sentuhan inovasi agar lebih efektif dan efisien.

“Dulu kita kenal program apotik hidup berupa pemanfaatan halaman rumah untuk ditanami tanaman obat, sekarang kita tanami halaman rumah dengan sayur guna pemenuhan gizi keluarga dan sisanya bisa dijual untuk tambahan penghasilan keluarga,” kata Sugeng

Mudah-mudahan Loh Jinawi bisa mengembangkan potensi pertaniannya mengikuti kelompok tani yang lebih maju yang mampu menjadi rujukan atau tujuan orang untuk bertani di perkotaan harap Sugeng lebih lanjut.

Hari Sulistyo ketua kelompok tani Loh jinawi menuturkan bahwa tanah yang dipergunakan untuk bertanam ini adalah tanah kosong milik warga yang mana bila dijual oleh pemiliknya maka kelompok tani akan kehilangan lahan yang bisa digunakan untuk bertani.

“Keberadaan lahan yang kami kelola ke depan perlu dilindungi melalui kebijakan Pemkot Yogyakarta berupa pembelian lahan milik warga ini, agar keberlangsungan kegiatan kami bisa terjaga,” tutur Hari.

Di Loh Jinawi kami terapkan kebersamaan antar anggota dan dengan warga, setiap kami panen hasilnya kami bagikan anggota dan warga yang membutuhkan dalam hal ini ibu hamil dan warga yang memiliki anak balita guna pemenuhan gizi keluarga. Selebihnya kami jual ke e-warung yang hasilnya kami belanjakan untuk kebutuhan bertani jelas Hari lebih lanjut.

Dalam panen raya tersebut Heroe juga menyerahkan hasil panen secara simbolis kepada warga yang memiliki anak balita guna pemenuhan gizi keluarga dan mencegah stunting. (ant)