Dapur Balita Mbagehi Ngluwihi Penuhi Gizi Keluarga dan Cegah Stunting

Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyerahkan bantuan mbagehi ngluwihi berupa paket pemenuhan gizi untuk keluarga yang memiliki anak balita atau ibu hamil pada Jumat (22/10) di RW 08 Iromejan, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas P3AP2KB Kota Yogyakarta, Mantri Pamong Praja Gondokusuman, Lurah Klitren, LPMK, Ketua RK Iromejan, tokoh masarakat dan TP PKK.

Heroe menyampaikan bahwa saat ini telah berdiri 124 dapur balita dan Klitren merupakan kelurahan terakhir (45) yang mendirikan dapur balita.

“Dapur Balita merupakan prakarsa TP PKK Kota Yogyakarta dalam upaya pemenuhan gizi keluarga dan pencegahan stunting sedangkan mbagehi ngluwihi adalah bentuk kepedulian pada sesama melalui berbagi bahan makanan atau makanan untuk warga kurang mampu atau yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah,” kata Heroe

Heroe juga berujar bahwa Pemkot tengah melaksanakan porogram 8000 hari kehidupan guna menjaga anak sejak usia nol hingga delapan ribu hari dari kemungkinan gizi buruk atau kurang gizi yang bisa menghambat tumbuh kembang anak.

“Sasaran yang kami bidik adalah pelajar dengan harapan mereka yang selama ini memiliki pola makan yang tidak sehat (instan) akan menyadari pentingnya keseimbangan gizi dalam pola makan yang bisa berdampak pada generasi berikutnya,” papar Heroe.

Ketua PKK RW 08 Iromejan Ning Nurani (Ani) dalam laporannya menuturkan bahwa di wilayahnya terdapat lahan yang ditanami sayur dan ada warga yang membudidaya ikan lele serta memiliki ternak ayam petelur. Sehingga dari potensi tersebut  bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan bisa membantu  20 keluarga yang memiliki balita atau ibu hamil.

“Awalnya kami merintis dapur balita guna pemenuhan gizi keluarga namun dengan adanya pandemi Covid-19 maka dapur balita berkembang menjadi dapur balita peduli Covid-19 yang memberikan bantuan pada warga yang melakukan isolasi mandiri,” jelas Ani.

Melalui dapur balita semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat semakin terasah serta mampu mbagehi mgluwihi pada sesama dalam kegiatan pemenuhan gizi keluarga yang memiliki balita atau ibu hamil agar tidak terjadi stunting urai Ani lebih lanjut.

Dalam kesempatan tersebut wakil ketua TP PKK Kota Yogyakarta Poerwati Soetji Rahajoe juga hadir dan menyerahkan bantuan dari GKR Indonesia untuk keluarga yang memiliki anak balita atau ibu hamil di wilayah Klitren.

Dalam arahannya Soetji bertutur bahwa kegiatan dapur balita ini merupakan program investasi ke depan dimana hasilnya baru bisa dirasakan 20 tahun berikutnya.

“Ini adalah upaya pembentukan SDM unggul melalui upaya pemenuhan gizi anak agar anak bisa tumbuh kembang dan terpenuhi haknya menjadi genjerasi penerus bangsa yang memiliki kompetensi dealam membangun bangsa dan negara,”  urai Soetji

Selanjutnya dijelaskan Soetji bahwa saat ini BKKBN melalui PKK tengah menggencarkan program  Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu. Melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.

“Kegiatan DASHAT sendiri mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik dan dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan. Melalui model pengelolaan sosial, komersial dan kombinasi,” imbuh Soetji.

Diakhir kegiatan Heroe berpesan agar warga yang saat ini telah divaksin untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan secara disiplin agar tidak terjadi penambahan kasus baru di Kota Yogyakarta atau munculnya gelombang ketiga seperti di luar negeri. (ant)