Kampung Pantib Giwangan Giatkan Kembali Jam Belajar Masyarakat

Kampung Pantib Giwangan Giatkan Kembali Jam Belajar Masyarakat

 

 

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) kembali mendeklarasikan kampung panca tertib (pantib) yang 98 pada Sabtu (23/10) di kampung Giwangan, Umbulharjo. Wakil Walikota Heroe Poerwadi hadir sekaligus menyerahkan komitmen warga yang telah ditandatangani bersama pada Koordinator forum kampung panca tertib Giwangan.

Dalam arahannya Heroe menyampaikan agar masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 di kampung Giwangan pada khususnya dan kota Yogyakarta pada umumnya.

“Meski kita telah berada pada PPKM level 2 namun jangan abai tapi justru perketat prokes agar virus tersebut lenyap,” kata Heroe.

Heroe juga menerangkan bahwa saat ini sedang diupayakan agar kegiatan yang dilaksanakan pada tingkat kampung seperti kampung pantib, kampung tangguh bencana, satuan relawan kebakaran/satlakar, PMI, Tagana dapat disinergikan satu sama lain. 

“Melalui sinergitas di tingkat kampung diharapkan para relawan dapat lebih intensif dalam berkomunikasi dan bekerjasama yang saling mengisi dan melengkapi satu sama lain,” jelas Heroe.

Dalam kesempatan tersebut hadir anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta Marwoto Hadi yang mengapresiasi kegiatan warga kampung Giwangan dan menyampaikan terima kasih pada warga yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan kampung panca tertib di saat pandemi ini.

“Kegiatan ini merupakan partisipasi masyarakat yang didampingi Satpol-PP dalam upaya membangun budaya tertib dalam keseharian di masyarakat,” tutur Marwoto.

Selanjutnya disampaikan Marwoto bahwa kegiatan berbasis masyarakat akan terkendala apabila komitmen masyarakat lemah dan terputusnya komunikasi dengan pemerintah. Melemahnya komitmen bisa disebabkan karena kegiatan ini dianggap sebagai beban sedangkan putusnya komunikasi disebabkan karena terhentinya dukungan fasilitasi dari pemerintah.

“Kesadaran individu, keluarga dan masyarakat untuk bersama membangun perilaku tertib agar menjadi sebuah budaya yang menjadikan kawasan tinggalnya sebagai hunian yang aman, nyaman dan asri,” imbuh Marwoto

Sementara Koordinator forum kampung pantib Budi Sulistyo menjelaskan komitmen warga dalam membangun budaya tertib melalui kegiatan tertib daerah milik jalan, sosial, lingkungan, usaha dan bangunan.

“Kami ingin giatkan kembali kegiatan jam belajar masyarakat dan mewujudkan kampung baca,” ungkap Budi

Selain itu Budi juga berharap bahwa di wilayahnya dapat dibangun tetenger yang menggambarkan perjuangan Brigjend Sarjono dalam perang kemerdekaan, agar nilai-nilai kejuangannya dapat diwarisi dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Wakil Walikota Yogyakarta yang menandai 100 tahun usia pendopo (warisan Brigjend Sarjono) yang memiliki nilai sejarah dalam perang gerilya dan saat ini sering digunakan oleh warga untuk kegiatan sosial termasuk deklarasi kampung pantib. (ant)